EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street kemarin ditutup menguat tipis. Itu ditopang lonjakan saham sektor energi seiring eskalasi geopolitik Timur Tengah makin memanas. Kondisi itu, diperparah serangan Iran secara langsung ke jantung Israel. 

Serangan Iran tersebut dikhawatirkan memicu serangan balasan, dan berpotensi mengganggu pasokan minyak mentah Timur Tengah. Kalau itu terjadi akan mendorong kenaikan harga komoditas tidak terkendali. Sementara itu, tambahan sentimen positif juga datang dari data ketenagakerjaan sektor swasta. 

Di mana, September lalu, sektor ini mencatat penambahan pekerja sebanyak 143 ribu, lebih tinggi dari sebelumnya 103 ribu, dan konsensus 120 ribu. Lompatan mayoritas indeks bursa Wall Street, dan penguatan beberapa harga komoditas seperti minyak mentah, cpo, nikel, tembaga, dan pulp diprediksi menjadi sentimen positif pasar. 

Di sisi lain, aksi jual investor asing kembali mencuat berpeluang menjadi katalis negatif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG). Oleh karena itu, IHSG diprediksi bergerak bervariasi cenderung menguat dengan kisaran support 7.510-7.460, dan resistance 7.615-7.670. 

Berdasar data dan fakta itu, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menjagokan sejumlah saham laik koleksi sepanjang perdagangan kali ini. Antara lain Medo (MEDC), Elnusa (ELSA), AKR Corporindo (AKRA), Antam (ANTM), Merdeka Gold (MDKA), dan Timah (TINS). (*)