Asing Keluar Rp735 M Jual 3 Saham Big Cap, IHSG Turun 0,47 Persen Penutupan Kamis (16/12)
EmitenNews.com -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga penutupan perdagangan sore ini, Kamis (16/12) berakhir melemah 0,47% atau 31,459 point di level 6.594,798. Sementara investor asing mencatatkan penjualan bersih atau net sell sebesar Rp735,15 miliar.
IHSG hari ini bergerak variatif dari batas bawah di level 6.579 hingga batas atas pada level 6.661 setelah dibuka pada level 6.648 dengan total transaksi senilai Rp12,8 triliun. Sedangkan investor asing, tercatat melakukan aksi beli sebesar Rp2,6 triliun dan aksi jual sebesar Rp3,3 triliun. Sehingga investor asing secara total mencatatkan penjualan bersih atau net sell sebesar Rp735,15 miliar di seluruh pasar.
Tiga-saham big cap yang dijual asing dengan nilai terbesar atau net sell adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 249,1 miliar, PT Astra International Tbk (ASII) Rp 158,3 miliar, dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp 80,8 miliar.
Saham-saham yang tergolong top gainer antara lain; BSML yang naik 40 point atau menguat 34,18% ke level 157. SDMU menguat 33,96% atau bertambah 18 point ke level 71. OASA menguat 25,00% atau naik 118 point ke level 590. TOYS menguat 24,34% atau naik 56 point ke level 286. GEMA yang naik 86 point atau menguat 24,29% ke level 440.
Saham-saham yang tergolong top losser antara lain; KIOS -40 point atau melemah -6,95% ke level 535. BESS melemah -6,95% atau koreksi -65 point ke level 870. TECH terkoreksi -625 point atau melemah -6,94% ke level 8.375. SBMA turun -34 point atau melemah -6,91% ke level 458. SNLK melemah -135 point atau turun -6,90% ke level 1.820.
Related News
Belum Berhenti, Harga Emas Antam Naik Lagi Rp12.000 per Gram
Mobil Baru Mahal,Gaikindo Ungkap Yang Bekas Penjualannya Meningkat
Distribusi Reksa Dana MONI II Kelas Income 2, Bank DBS Kolaborasi MAMI
IFG Gelar Research Dissemination 2024, Hadirkan Dosen Sejumlah PT
Sampai 19 November Rupiah Melemah 0,84 Persen dari Bulan Sebelumnya
BI Kerahkan Empat Instrumen untuk Jaga Stabilitas Rupiah