Asing Masuk Rp315 M di Akhir Perdagangan Borong 8 Saham Ini, IHSG Naik 0,52 Persen

EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI hingga akhir perdagangan saham Kamis (4/11) ditutup menguat 34,31 poin atau 0,524% di level 6.586,4.
Sebanyak 374 saham mengalami kenaikan harga sedangkan 216 saham mengalami penurunan harga 180 saham tak mengalami perubahan harga dengan nilai transaksi Rp11,04 triliun.
Investor asing mencatatkan pembelian bersih alias net buy Rp 315,66 miliar di seluruh pasar. Saham-saham yang terbesar nilainya dibeli asing adalah PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) Rp 216,8 miliar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 136,9 miliar, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) Rp 103,6 miliar, Bank BCA (BBCA) senilai Rp136 miliar, Telekomunikasi Indonesia (TLKM) senilai Rp29,5 miliar, PT Surya Permata Andalan Tbk (NATO) senilai Rp29,5 miliar, London Sumtra Plantation (LSIP)Rp28,6 miliar dan BRIAgro (AGRO) senilai Rp23,8 miliar.
Sedangkan saham-saham yang terbesar nilainya dijual asing adalah PT Astra International Tbk (ASII) Rp 67,4 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 60,9 miliar, dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) Rp 52,4 miliar.
Saham-saham yang yang mengalami kenaikan harga diantaranya BYAN sebesar Rp1.400 menjadi Rp25.975 per lembar dan INTP sebesar Rp650 menjadi Rp12.750 per lembar serta SMGR sebesar Rp550 menjadi Rp31.800 per lembar.
Saham-saham yang mengalami penurunan harga diantaranya RDTX sebesar Rp375 menjadi Rp6.900 per lembar dan EDGE sebesar Rp375 menjadi Rp24.100 per lembar serta PTSP sebesar Rp280 menjadi Rp4.700 per lembar.
Saham-saham yang teraktif diperdagangkan diantaranya JSKY sebanyak 22.353 kali senilai Rp69,06 miliar kemudian KBAG sebanyak 21.224 kali senilai Rp70,2 miliar dan WIFI sebanyak 21.418 kali senilai Rp66,2 miliar.
Related News

Menkop: Kopdes Merah Putih Ciptakan 1-2 Juta Lapangan Kerja

IHSG Ditutup Melesat 1,43 Persen, Saham Tambang Pemicunya

Tony Blair Sokong Komdigi Percepat Layanan Pemerintah Berbasis Digital

Ekspor Produk Kulit 2024 Naik 8 Persen, Capai USD4,6 Miliar

QRIS dan GPN Khawatirkan AS, BI Tegaskan Prinsip Kesetaraan

Hormati Proses Hukum, Bank DKI Ajak Publik Tunggu Hasil Tes Forensik