EmitenNews.com - PT Avia Avian Tbk (AVIA) berencana membuka 8-9 pusat distribusi baru pada tahun ini, dengan biaya masing-masing sebesar Rp2 miliar. Langkah ini bertujuan untuk memperluas jaringan distribusi menjadi 140 pusat pada tahun 2026, dengan total biaya perluasan sebesar Rp18 miliar. Perluasan ini diharapkan dapat meningkatkan layanan pengiriman produk di seluruh Indonesia tanpa menambah inventaris toko.

"Langkah ini akan mendukung penjualan tanpa meningkatkan inventaris toko," kata Analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Christopher Rusli, dalam keterangan tertulisnya pada Selasa (15/10/2024).

Didirikan pada tahun 1978, AVIA merupakan produsen cat dekoratif terkemuka di Indonesia dengan pangsa pasar 23%. Perusahaan ini dikenal dengan beragam jenis cat yang mengutamakan inovasi dan keberlanjutan.

Pada Kuartal II 2024, AVIA melaporkan pendapatan bersih sebesar Rp1,72 triliun, turun 9,92% secara kuartalan (QoQ) dan 0,58% secara tahunan (YoY), terutama disebabkan oleh penurunan penjualan solusi arsitektur sebesar 5,5%. 

Namun, penjualan barang perdagangan meningkat 19,9% secara tahunan. Laba kotor AVIA juga turun 4,3% YoY menjadi Rp744 miliar, berdampak pada penurunan EBITDA dan laba bersih perusahaan.

"Meskipun jumlah pelanggan meningkat dan pembukaan dua pusat distribusi baru, kinerja keuangan secara keseluruhan masih lemah," ujar Christopher.

Sebagai tambahan, AVIA meluncurkan program pembelian kembali saham (buyback) pada Desember 2023 dengan target pembelian 1,43 juta saham senilai maksimum Rp1 triliun. Hingga Juni 2024, 49% dari target tersebut telah tercapai dengan 37% dana digunakan, langkah yang diambil untuk meningkatkan kepercayaan investor dan memperbaiki kinerja saham.

Meskipun tidak memberikan peringkat resmi, Christopher menyebut bahwa AVIA saat ini diperdagangkan dengan rasio P/E yang lebih rendah dari biasanya. 

"Penyebabnya adalah peningkatan penjualan yang diharapkan serta perbaikan kinerja yang diprediksi," pungkas Christopher. ***