EmitenNews.com -Indeks-indeks Wall Street melemah di Jumat (12/5) merespon penurunan Michigan Consumer Sentiment Prel. ke 57.5 di Mei 2023 dari 63.5 di April 2023. Realisasi tersebut jauh lebih rendah dari perkiraan pasar di 63 untuk Mei 2023. 

 

Selain itu, pelemahan juga dipicu oleh kabar penundaan pertemuan terkait debt ceiling antara Presiden AS, Joe Biden dengan pemimpin Kongres AS yang semula dijadwalkan di Jumat (12/5) ke pekan ini.

 

Head Of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menyebut, IHSG diperkirakan melemah terbatas ke kisaran 6680-6690 di awal pekan ditengah dominasi sentimen negatif eksternal. Sementara untuk sepekan kedepan, IHSG diperkirakan bergerak fluktuatif dalam rentang support 6650 dan resistance di kisaran 6800-6840.

 

Pasalnya, di awal pekan ini, BPS dijadwalkan merilis data Neraca Dagang Indonesia (NPI). Surplus NPI diperkirakan masih berlanjut di April 2023. Akan tetapi, surplus tersebut terjadi seiring dengan penurunan nilai ekspor (-18.55% yoy) dan nilai impor (-7.85% yoy) di April 2023 yang lebih dalam dari penurunan bulan sebelumnya. Sebagian pelaku pasar telah mengantisipasi penurunan ini sejak pekan lalu, sejalan dengan penurunan indeks manufaktur Tiongkok. Akan tetapi, potensi rotasi ke consumer-related atau bank masih dapat berlanjut di pekan ini.

 

Sejumlah saham yang dapat diperhatikan diantaranya MYOR, JPFA, CPIN, BRIS, BNGA, IPCC, BBNI, BBRI, BMRI dan BBCA.