Awas Profit Taking, IHSG Menuju Level 8.000

Sejumlah pengunjung tampak melintasi koridor bursa efek indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,04 persen menjadi 8.166. Setelah sempat mencapai level intraday tertinggi baru 8.224, indeks bergerak melemah, dan sempat menyentuh level terendah di kisaran 8.044.
Koreksi indeks disinyalir akibat profit taking pada beberapa saham konglomerasi telah mendorong penguatan indeks selama dua hari perdagangan sebelumnya, yang sempat memicu terjadinya panic selling.
Faktor negatif juga dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia September 2025 turun pada level 115 dari edisi Agustus 2025 di posisi 117.2. Itu merupakan level terendah sejak April 2022. Investor akan mencermati data penjualan ritel domestik Agustus 2025 diperkirakan tumbuh melambat menjadi 3,9 persen YoY dari Juli 2025 di posisi 4,7 persen YoY.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa berencana kembali menarik dana pemerintah atau Saldo Anggaran Lebih (SAL) di Bank Indonesia Rp70 triliun. Dana tersebut akan ditempatkan sebagian di Bank Pembangunan Daerah (BPD), seperti Bank Jakarta dan Bank Jatim dengan kisaran nilai Rp10-20 triliun.
Secara teknikal, waspadai potensi bearish divergence antara indeks dan MACD. Garis A/D menunjukkan adanya tekanan distribusi atau aksi profit taking. Namun, indeks masih mampu bertahan di atas level MA5, dan MA20, mengindikasikan belum terjadi pembalikan tren secara keseluruhan.
Perlu diwaspadai bolinger bands mulai menyempit, mengindikasikan potensi ada pergerakan besar ke depan. Sepanjang perdagangan hari ini, Kamis, 9 Oktober 2025, indeks berpotensi konsolidasi pada rentang 8.000-8.250. Perlu diwaspadai kalau indeks kembali koreksi di bawah level 8.000.
Menilik data tersebut, Phintraco Sekuritas menyarankan pelaku pasar untuk mengoleksi sejumlah saham berikut sebagai bahan koleksi. Antara lain Pantai Indah Kapuk (PANI), Elang Mahkota alias Emtek (EMTK), Vale Indonesia (INCO), Essa Industries (ESSA), dan Alamtri Resources (ADRO). (*)
Related News

Susul Wall Street, IHSG Balik Arah

Gerak IHSG Menyempit, Angkut Saham AKRA, BBYB, dan EXCL

Tahun Penyesuaian! AllianzGI: Investor Perlu Aktif Hadapi Pasar Global

IHSG Ditutup Turun Tipis ke Level 8.166, Dua Sektor Ini Pemicunya

88 Persen Lulusan Vokasi Kemenperin Langsung Kerja di Industri

Eastspring Gandeng Bank DBS Luncurkan Reksa Dana Syariah Global ESIGMA