Axiata Invesment Siap Lunasi Utang EXCL Sebesar Rp7 Triliun, Ini Skemanya
EmitenNews.com—Axiata Investments Sdn. Bhd (AII) akan menjadi pembeli siaga Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) III atau right issue PT XL Axiata Tbk (EXCL).
Mengutip keterangan resmi emiten telekomunikasi itu pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (09/9/2022) bahwa AII selaku pemilik 6.559.247.263 lembar saham atau setara 61,16 persen porsi saham perseroan akan melaksanakan seluruh HMETD-nya.
“AII juga memiliki dana yang cukup dan sanggup untuk melaksanakan seluruh HMETD yang menjadi haknya sesuai porsi bagian kepemilikan sahamnya, serta untuk bertindak sebagai Pembeli Siaga dalam PMHMETD III, dengan tunduk pada penerimaan persetujuan dari Bank Negara Malaysia,” tulis manajemen EXCL.
Adapun aksi korporasi ini akan berlanjut bila OJK menerbitkan pernyataan efektif pada tanggal 18 November 2022.
Jika demikian, pemegang saham pada penutupan perdagangan tanggal 30 November 2022 akan mendapatkan HMETD dengan rasio ditentukan kemudian.
Pemegang HMETD perseroan dapat menjual pada tanggal 2- 9 Desember 2022. Sedangkan untuk menebus HMETD mulai tanggal 5 - 9 Desember 2022.
Rencananya, dana hasil suntikan modal dari pemegang saham pengendali itu akan digunakan untuk pelunasan utang, seperti;
- Seluruh fasilitas dari PT Bank Permata Tbk (BNLI) sebanyak-banyaknya sebesar Rp1,35 triliun dengan tingkat bunga JIBOR 3 bulan + marjin 1,5 persen per tahun yang jatuh tempo pada 25 Juni 2026
- Pelunasan seluruh fasilitas dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebanyak-banyaknya sebesar Rp900 miliar dengan tingkat bunga JIBOR 3 bulan + marjin 1,5% per tahun yang jatuh tempo pada 7 September 2023;
- Pelunasan seluruh fasilitas dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebanyak-banyaknya sebesar Rp1,2 triliun dengan tingkat bunga JIBOR 3 bulan + marjin 1,5 persen per tahun yang jatuh tempo pada 4 November 2025;
- Pelunasan seluruh fasilitas dari PT Bank UOB Indonesia sebanyak-banyaknya sebesar Rp1 triliun dengan tingkat bunga JIBOR + maksimal marjin 1,5 persen per tahun yang jatuh tempo pada 8 Januari 2023.
Related News
Agresif! Promosi Desa Digital Serok 361,43 Juta Saham HALO
BWPT Tawarkan Surat Utang Rp500 M, Segini Bunganya
BEI Kulik Proses Akuisisi, Ini Penjelasan ASLI
Senyap! Hapsoro Lego 35,97 Juta Saham PTRO
Deportasi! KRYA-LABA Cari Pengganti An Shaohong
Adu Sarang Burung Walet NEST vs RLCO, Mana Lebih Ampuh?





