Babak Baru Saham PTRO! Ditarget Bisa Segini

Potret aktivitas pekerja di lingkungan perseroan Petrosea (PTRO).
EmitenNews.com - PT Henan Putihrai Sekuritas (HPS) menaikkan target harga (TP) saham PT Petrosea Tbk. (PTRO) menjadi Rp10.000 per lembar dari sebelumnya Rp4.500 dan mempertahankan rekomendasi BUY dengan potensi kenaikan sebesar 45,5 persen.
Menurut laporan terbaru dari Tim Riset Henan Putihrai Sekuritas yang dikutip Rabu (22/10), kenaikan target harga saham PTRO tersebut mencerminkan optimisme terhadap prospek pertumbuhan Petrosea yang semakin kuat akibat dukungan strategi akuisisi dan ekspansi global secara agresif.
Berdasarkan catatan Henan Putihrai Sekuritas, beberapa waktu terakhir Petrosea terus memperkuat portofolio bisnis melalui sejumlah langkah akuisisi strategis, seperti mengakuisisi 100 persen Grup HBS (PNG) Limited di Papua Nugini beserta anak usahanya.
Selain itu, mengambil alih 51 persen saham Hafar Group yang bergerak di bidang rekayasa, pengadaan, konstruksi dan instalasi (EPCI), serta pelayaran minyak dan gas lepas pantai. Bahkan, PTRO berencana mengakuisisi mayoritas saham Scan-Bilt Pte Ltd yang berbasis di Singapura.
Pada pelaksanaan akuisisi tersebut, segmen EPCI diproyeksikan bakal memberikan kontribusi sebesar 4% terhadap total pendapatan di 2025 dan berlanjut meningkat menjadi 7% pada kurun 2026-2030, dengan pertumbuhan rata-rata tahunan (CAGR) mencapai 47,7%.
Tim riset menyampaikan, PTRO juga memperluas jangkauan bisnis secara regional, mulai dari Papua Nugini dan Singapura hingga proyek EPC di Pakistan bersama dengan Reko Diq Mining Company. Ekspansi lintas negara dan lintas sektor ini semakin memperkuat posisi Petrosea di bidang pertambangan, minyak dan gas, logistik, serta layanan pendukung, sekaligus meningkatkan peluang diversifikasi pendapatan di masa depan.
“Kami meyakini, ekspansi strategis ini akan memperkuat posisi PTRO di sektor pertambangan, minyak dan gas, logistik maupun jasa pendukung, sekaligus memperluas prospek diversifikasi,” tulis Tim Riset Henan Putihrai Sekuritas.
Guna mendukung ekspansi dan rencana akuisisi, Petrosea telah menerbitkan Obligasi dan Sukuk Ijarah Tahap I dan II senilai total Rp3 triliun. Selain itu, perseroan juga memperoleh fasilitas pendanaan dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).
Tim Riset Henan Putihrai Sekuritas memperkirakan, rasio utang terhadap ekuitas (DER) PTRO akan berada di kisaran 2,3-2,8 kali pada kurun 2025–2027 atau masih berada di bawah batas aman sebesar 3 kali.
Terkait kinerja keuangan, selama enam bulan pertama tahun ini Petrosea mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 10,4 persen (Year-on-Year/YoY) menjadi USD351,1 juta. Pertumbuhan double digit ini didorong kenaikan pendapatan dari segmen pertambangan sebesar 11,7% (YoY) menjadi USD174,9 juta dan segmen EPC sebesar 12,8% (YoY) menjadi USD159,3 juta.
Adapun, laba bruto di Semester I-2025 meningkat 20,9% (YoY) menjadi USD49,2 juta. Laba operasional di 1H25 terapantau melonjak 114,5% (YoY) menjadi USD30,2 juta, dengan peningkatan margin kotor menjadi 14% dan margin operasional menjadi 8,6%.
Namun demikian, laba bersih PTRO selama enam bulan pertama di 2025 tercatat menurun 18,6 persen (YoY) menjadi USD1,1 juta. Kondisi ini lebih disebabkan oleh beban bunga dan beban pajak yang lebih tinggi, sehingga memicu penurunan margin laba bersih menjadi 0,3%.
Tim Riset Henan Putihrai Sekuritas menegaskan, peningkatan target harga saham PTRO menjadi Rp10.000 didorong oleh momentum pertumbuhan pendapatan, ekspansi margin di segmen EPCI, serta keberhasilan ekspansi regional yang memperkuat fundamental jangka Panjang perseroan. Valuasi dilakukan menggunakan metode Discounted Cash Flow (DCF) dengan WACC 9,3% dan pertumbuhan terminal 3,5%.
“Target kami mencerminkan alpha sebesar 31,7% dibandingkan dengan tolok ukur berdasarkan update pasar Henan Putihrai Sekuritas pada 3Q25. Peningkatan ini mencerminkan pandangan kami terhadap lintasan pertumbuhan PTRO, yang didukung momentum pendapatan, peningkatan margin dari segmen EPCI dan keberhasilan ekspansi regional,” tutupnya.
Sebagai catatan, harga saham PTRO pada penutupan perdagangan Rabu (22/10) tercatat menguat naik hingga ditutup menghijau 9,09% naik 625 poin di posisi Rp7.500.
Dalam sepekan PTRO melanjutkan kenaikan 11,94% setara 800 poin dari sebelumnya Rp6.700, dalam sebulan menguat lagi 41,51% dari sebelumnya Rp5.300, dan selama sepanjang tahun ini (Year-to-Date) melejit kencang 171,49% dari level sebelumnya Rp2.762 pada awal Januari 2025.
Related News

Bank Raya (AGRO) Dorong UMKM Lokal Jadi Bisnis Juara Lewat Inspiraya

UMKM Lokal Ramaikan wondr by BNI Indonesia Masters 2025 di Medan

Pengendali JAYA Tambah 2,22 Juta Saham, Buat Apa??

Astra (AUTO) Umumkan Komisaris Independen Baru!

DCII Cetak Laba Rp825M, Naik 83,4% di Kuartal III-2025

FUTR Teken MoU Proyek PLTS 130 Mw Di Bali, Saham Menguat!