EmitenNews.com -PT Paperocks Indonesia Tbk (PPRI) membukukan penjualan senilai Rp147,65 miliar di sepanjang tahun 2024, atau naik sebanyak 38,48% dibanding periode sama di tahun sebelumnya yang tercatat Rp106,62 miliar. Sepanjang tahun 2024, PPRI juga mencatatkan laba tahun berjalan senilai Rp4,5 miliar atau naik sebesar 99,9% dibanding periode sama di tahun sebelumnya senilai Rp2,25 miliar.

“Peningkatan pertumbuhan yang signifikan ini terwujud antara lain berkat upaya dan konsistensi kami dalam menjaga kualitas produk dan layanan. Kami juga berkomitmen untuk selalu berinovasi dalam menghadirkan produk yang dapat diterima pasar dengan harga yang tetap kompetitif,” ujar Direktur Utama Paperocks, Catur Jatiwaluyo kepada wartawan saat RUPS sekaligus Paparan Publik Perseroan di Jakarta, Rabu (7/5/2025).

Selain itu, Catur juga menyatakan bahwa pertumbuhan pendapatan Perseroan meningkat signifikan karena penjualan brand lokal yang mengalami pertumbuhan cukup banyak. Hal ini selaras dengan pertumbuhan sektor layanan makanan dan minuman yang naik pesat sebesar 5,82%, melampaui pertumbuhan ekonomi Indonesia secara umum. 

“Untuk itu, kami mengusulkan kepada Rapat untuk menyetujui beberapa langkah penting, diantaranya pembagian dividen tunai sebesar Rp1.125.459.800,- atau Rp1,05 per lembar saham kepada pemegang saham PPRI,” lanjut Catur. 

Catur menambahkan, kinerja PPRI di kuartal pertama tahun ini juga tak kalah menggembirakan. Selama periode tiga bulan (Januari-Maret 2025), Perseroan mengantongi penjualan senilai Rp42,19 miliar atau naik sebesar 4,18% dibanding periode sama di tahun 2024 yang senilai Rp40,49 miliar. Perseroan menorehkan laba tahun berjalan senilai Rp1,17 miliar pada kuartal I-2025 atau naik sebesar 14,50% dibanding periode sama di tahun sebelumnya senilai Rp1,02 miliar. “Pada Tahun 2025 Perseroan optimis Penjualan year on year akan mengalami pertumbuhan positif meski dunia usaha tengah menghadapi tantangan global yang tidak menentu,” jelasnya.

Perusahaan mencanangkan peningkatan persentase penggunaan bahan ramah lingkungan pada produk-produk yang mereka pasarkan. Catur mengatakan, PPRI menitikberatkan usahanya pada industri pengemasan dengan menggunakan bahan utama dari kertas yang merupakan sumber daya terbarukan. Selain itu, PPRI aktif memperkenalkan produk-produk berbahan daur ulang untuk memberikan dampak positif bagi pelanggan, karyawan, dan lingkungan sekitar. “Ini memang komitmen kami sejak awal, untuk berkontribusi secara positif menjaga keberlanjutan lingkungan serta memberi manfaat yang berkesinambungan bagi semua pihak,” kata Catur lagi.

Untuk tahun 2025, PPRI menargetkan pendapatan tumbuh 40 persen mendekati Rp200 miliar dengan proyeksi investasi untuk pengembangan bisnis di tahun ini pembangunan cabang di Surabaya dan mengalokasikan capex Rp18 miliar yang bersumber dari kas internal. Dipilihnya Surabaya itu karena banyak handle customer yang keluar pulau. Seperti Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara. “Jadi kami rencana di tahun ini itu akan buka sales office di Surabaya berikut gudang distribusi,” pungkas Catur.