EmitenNews.com - Gigih betul Menteri Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) Bahlil Lahadalia memperjuangkan kenaikan tunjangan kinerja pegawai kementerian ESDM. Presiden Joko Widodo mengaku sampai kewalahan ‘ditagih’ oleh mantan menteri investasi itu, agar segera menandatangani keputusan perbaikan nasib pegawai itu.

Dalam keterangannya yang dikutip Jumat (11/10/2024), Presiden Jokowi mengaku tak berdaya menghadapi "ulah" Menteri Bahlil Lahadalia yang gencar menagihkan kenaikan tunjangan kinerja (tukin) para pegawainya di Kementerian ESDM itu.

Persoalannya, Jokowi mengaku bahwa dokumen kenaikan tukin belum berada di mejanya. Kebijakan pemberian tukin pegawai pada kementerian atau lembaga memang ditetapkan presiden melalui Peraturan Presiden (Perpres) yang ditandatangani presiden. 

Jokowi mengakui kegigihan Menteri Bahlil dalam mendorong persetujuan presiden soal kenaikan tukin pegawai Kementerian ESDM. Setiap ketemu dalam berbagai acara, atau kegiatan apa pun, pasti Bahlil menagihnya.

"Saya sebetulnya bisa saja ngomong sudah ditandatangani, tapi memang belum. Pak Menteri ESDM ini sangat lincah sekali. Saya belum tanda tangan, ya saya jawab belum. Tadi siang ketemu tanya sudah Pak? Belum ya memang belum. Jadi kalau saya jawab sudah ya bohong namanya," tutur Jokowi.

Meski begitu, Jokowi menjamin, bila dokumen Perpres kenaikan tukin di Kementerian ESDM sudah sampai di mejanya, akan langsung ia tandatangani. Sebab, Menteri ESDM ia katakan selalu menagihkan hal itu saat momen-momen bertemu dengannya.

Jokowi mengakui, sektor ESDM merupakan sektor sangat strategis dan memiliki potensi sangat besar, memiliki multiplier effect besar bagi perekonomian nasional.

Dalam 10 tahun terakhir sektor ESDM menyumbang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) lebih dari Rp1.800 triliun.

"Dua tahun lalu, 2022 itu Rp348 triliun, kemudian tahun 2023 Rp229 triliun. Per tahun sangat besar sekali. Oleh sebab itu, Pak Menteri ini bolak-balik mendorong saya, menanyakan ke saya enggak sekali dua kali saya akan tanda tangan kalau barang itu sampai di meja saya," tandasnya.

Gerak lincah Bahlil untuk menaikkan tunjangan kinerja atau tukin para pegawai ESDM bukan tanpa alasan. Menurut mantan ketua Hipmi ini, sektor ESDM telah berkontribusi sebesar Rp300 triliun-Rp350 triliun kepada negara melalui Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) setiap tahun.

"Jadi kalau karyawan kami kesejahteraannya tidak diperhatikan, ya susah," kata Menteri ESDM Bahlil Lahadalia usai menghadiri Upacara Hari Pertambangan ke-79, seperti dikutip Jumat (11/10/2024).

Dengan adanya kenaikan Tukin di lingkungan Kementerian ESDM ini, diharapkan dapat memacu kinerja para pegawai untuk bekerja lebih giat lagi.

"Jadi ini bagian daripada memacu kinerja mereka, tapi juga harus kita perhatikan kesejahteraannya. Itu yang saya maksudkan, itu tanggung jawab kamilah nanti kami akan memperjuangkan sesuai dengan aturan perundangan berlaku," kata Bahlil Lahadalia.

Bahlil mengklaim, para pegawainya sudah bekerja keras untuk memperjuangkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. ***