EmitenNews.com - Realisasi penanaman modal di Kota Bandung meningkat. Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat, mencatat realisasi investasi di daerah itu sampai triwulan ketiga mencapai Rp10,16 triliun. Capaian itu telah melampaui target tahun 2025 sebesar Rp7,78 triliun. Sumbangan terbesar dari sektor jasa lainnya, disusul perumahan, serta kawasan industri, dan perkantoran.

“Kalau realisasi triwulan tiga kita Rp10,16 triliun. Alhamdulillah sudah di atas rata-rata yang ditargetkan oleh pemerintah pusat," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bandung, Eric Mohamad Atthauriq kepada ANTARA di Bandung, Rabu (19/11/2025).

Investasi sebesar Rp10,16 triliun tersebut didominasi oleh sektor jasa lainnya dengan menyumbang senilai Rp3,1 triliun.

Berikutnya, kedua, sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran. Ketiga perdagangan dan reparasi, keempat transportasi, gudang dan telekomunikasi dan yang terakhir pada sektor hotel dan restoran.

Untuk realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang mendominasi investasi di Kota Bandung dengan menyumbang Rp8,9 triliun, sedangkan untuk kategori penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp1,2 triliun.

Bagusnya, seiring dengan meningkatnya aliran investasi, penyerapan tenaga kerja juga cukup signifikan. Sampai triwulan ketiga ini tenaga kerja yang terserap sebanyak 16.875 orang dengan jumlah 30.754 proyek.

Ada beberapa faktor yang membuat para investor asing maupun dalam negeri tertarik untuk berinvestasi di Kota Bandung. Salah satunya kemudahan layanan yang diberikan oleh DPMPTSP bagi calon investor.

"Kami juga memberikan layanan perbantuan OSS, layanan Sakedap (Sarana Anjungan Kemudahan Perizinan) di kecamatan dan sentra-sentra industri pasar bagi pelaku usaha mikro," katanya.

Pemkot Bandung telah mengeluarkan dua peraturan daerah (Perda) khusus, yakni Perda Nomor 5 Tahun 2022 tentang Tata Ruang dan Perda Nomor 4 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Penanaman Modal untuk memudahkan para investor beraktivitas dan menanam modal di Kota Kembang itu.

Pemerintah Kota Bandung tawarkan 11 aset kepada calon investor di BIF 2025

Sementara itu, Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat menawarkan 11 aset tanah milik pemerintah daerah kepada calon investor dalam gelaran Bandung Investment Forum (BIF) 2025. Ini bagian dari upaya membuka peluang investasi baru dan mempercepat realisasi investasi di Kota Kembang itu.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bandung, Eric Mohamad Atthauriq, mengatakan penawaran tersebut disampaikan kepada calon investor potensial dalam sesi diskusi yang digelar pada agenda BIF pada tahun ini.

“Kami menawarkan 11 aset Pemerintah Kota Bandung yang kami coba rancang bersama para calon investor potensial. Kita jelaskan potensi asetnya, tata ruangnya, dan apa saja peluang pengembangannya,” kata Eric di Bandung, Senin (17/11/2025).

Pemkab siap menawarkan aset tidak dilakukan melalui skema sewa maupun pinjam pakai, melainkan melalui kerja sama pemanfaatan aset atau kerja sama skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Bandung Investment Forum (BIF) 2025 dirancang sebagai platform strategis untuk memperdalam komitmen investor pada proyek prioritas melalui dialog tingkat tinggi sekaligus menjajaki model bisnis dan kemitraan baru secara terbuka dan kolaboratif.

“Kami turut mengundang sekitar 105 investor. Selain itu, sekitar 50 investor turut hadir dalam agenda makan siang bersama Wali Kota Bandung,” katanya.

Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menilai pelaksanaan Bandung Investment Forum 2025 salah satu terobosan dalam pendekatan Pemkot Bandung kepada calon investor. “Acara kali ini adalah bentuk terobosan dan pendekatan baru kepada para calon investor di Kota Bandung.”