Bangun 3 Juta Rumah, Menteri BUMN Ungkap BTN Perlu Pendanaan
Ilustrasi pembangunan perumahan. Dok. Merdeka.
EmitenNews.com - Regulasi pembiayaan rumah dapat dimudahkan maka target Presiden Prabowo Subianto untuk membangun 3 juta rumah per tahun dapat terwujud. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN perlu diberi pendanaan pembangunan rumah, yang diperuntukkan bagi warga miskin itu.
"Saya yakin kalau regulasinya dimudahkan, ini sangat memudahkan mimpi Bapak Presiden (Prabowo Subianto) untuk membuat terobosan banyak perumahan buat rakyat," ujar Menteri BUMN Erick Thohir saat melakukan kunjungan ke Perumahan Rakyat di Margonda, Depok, Jawa Barat, Rabu (27/11/2024).
Menurut Erick Thohir, PT Bank Tabungan Negara (Persero) perlu diberi pendanaan untuk pembangunan rumah. Dengan dukungan finansial yang cukup, BTN akan lebih mudah dalam membangun rumah untuk rakyat.
"Kalau BTN ini diberikan kesempatan pendanaan yang cukup, saya rasa BTN tidak kesulitan membangun 800 ribu rumah. Nah kalau pendanaannya tidak mencukupi, bagaimana BTN bisa," katanya.
Kementerian BUMN dan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) telah bekerja sama untuk menghadirkan hunian rakyat yang berkualitas dan menyediakan kredit perumahan rakyat (KPR) dengan tenor 30 tahun.
"Salah satu yang kita sepakati waktu itu, bagaimana mortgage bisa 30 tahun. Yang kedua, bagaimana misalnya contoh di tempat hari ini, perumahan rakyat versi apartemen lah, yang harganya Rp270 juta," kata Erick.
Erick Thohir dan Maruarar Sirait meninjau contoh perumahan berkonsep transit oriented development (TOD) yang berada di Margonda atau di Stasiun Pondok Cina, Depok dan di Stasiun Tanjung Barat, Jakarta.
Kedua perumahan garapan Perumnas ini, merupakan contoh hunian vertikal yang telah berhasil dibangun dengan memanfaatkan aset PT KAI.
Sebelumnya; Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo (Tiko) menyebutkan Kementerian BUMN dan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) berencana membangun hunian berkonsep transit oriented development (TOD) di atas lahan milik PT KAI di Manggarai Jakarta, Gubeng Surabaya dan Kiara Condong Bandung.
TOD di wilayah Manggarai akan menjadi yang terbesar karena memiliki luas seluas 60 hektare, sedangkan hunian di Gubeng akan dibangun di atas lahan seluas 12 hektare.
Tetapi, untuk pembangunan di kawasan Stasiun Manggarai membutuhkan waktu lebih lama lantaran butuh sosialisasi dengan masyarakat setempat yang sudah menghuni tempat tersebut. ***
Related News
APBN Patok Program MBG Rp15 Ribu per Anak, Ini Panduan Badan Gizi
Ucapkan Terima Kasih, Tom Lembong Terima Putusan Hakim Praperadilan
Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar Dipecat
Angin Segar, Gaji Guru Non-ASN Naik Rp2 Juta Mulai Januari 2025
Kasus Importasi Gula, Kejagung Tegaskan akan Periksa Mendag Lainnya
Permudah Perizinan Kapal Perikanan, KKP dan Kemenhub Bersinergi