Banjir dan Tanah Longsor, 16 Orang Meninggal di Pesisir Selatan Sumbar
Bencana banjir dan tanah longsor melanda Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. dok.iNews TV/Budi Sunandar.
EmitenNews.com - Banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat bertambah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mencatat ada 16 korban bencana itu, ditemukan meninggal dunia dan tujuh orang masih dalam pencarian. Hujan deras sejak Kamis (7/3/2024) melanda sejumlah wilayah di Sumatera Barat. Daerah terdampak paling parah, Padang dan Pesisir Selatan
Kepada pers, Sabtu (9/3/2024), Kepala Pelaksana BPBD Pesisir Selatan Doni Yusrizal mengungkapkan, data sementara hari ini, korban yang ditemukan meninggal dunia bertambah dari awalnya 10 orang menjadi 16 orang. Sedangkan tujuh orang masih dalam pencarian petugas gabungan, ditambah warga.
Sementara itu, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, Sabtu pagi, 10 korban tersebut ditemukan di bawah material longsor di tiga titik lokasi berbeda.
Di antaranya, di Nagari Langgai, Kecamatan Sutera (2 jasad korban), Kecamatan Koto XI Tarusan (7 jasad korban), dan Kecamatan Lengayang (1 jasad korban).
Melihat proses evakuasi yang masih berlanjut, tidak menutup kemungkinan jumlah korban dapat bertambah lagi.
Sejauh ini, tim gabungan masih berjibaku di lapangan untuk mencari korban yang masih tertimbun material longsor, atau terseret arus banjir.
Wilayah terdampak berada di Kecamatan XI Koto Terusan, Kecamatan IV Jurai, Kecamatan Batang Kapas, Kecamatan Bayang, Kecamatan Sutera, Kecamatan Lengayang, Kecamatan Ranah Pesisir, Kecamatan Linggo Sari Baganti.
Lainnya, di Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan, Kecamatan Lunang, Kecamatan IV Nagari Bayang Utara, Kecamatan Pancung Soal, Kecamatan Air Pura, Kecamatan Silaut. Wilayah terdampak terparah berada di Kecamatan Koto XI Tarusan.
Catatan BPBD juga menunjukkan, sebanyak 46.000 warga harus mengungsi akibat kejadian banjir dan longsor. Pos pengungsian tersebar hampir di seluruh kecamatan di Kabupaten Pesisir Selatan.
Berkoordinasi dengan dinas sosial setempat, BPBD bergerak untuk pemenuhan logistik bagi warga terdampak dan yang mengungsi.
Penanganan dampak bencana masih terkendala di lapangan
Penanganan dampak banjir dan tanah longsor ini, menghadapi sejumlah kendala di lapangan. Di antaranya, hujan masih turun. Kemudian masih ada beberapa akses yang memang terputus sehingga sulit untuk dilewati.
“Kami terus berusaha membuka akses untuk warga yang masih terisolasi dengan menggunakan perahu,” katanya.
Masih ada kendala lainnya, yakni air bersih masih sulit untuk diakses hingga saat ini. Listrik terputus dan internet juga masih terkendala.
Sementara itu, BPBD mencatat, untuk sementara kerugian materiil ada 14 rumah di Kecamatan Koto XI Terusan tertimbun longsor, 20.004 rumah terendam banjir, dan delapan unit jembatan terputus.
Pemkab Pesisir Selatan telah mendirikan posko penanganan yang saat ini terpusat di Kantor BPBD Pesisir Selatan. Seluruh bantuan logistik baik makanan, dan minuman, maupun kebutuhan lainnya akan disalurkan melalui posko tersebut.
Sementara itu, Kepala BPBD Sumbar Rudy Rinaldy mengungkapkan, tingginya intensitas hujan menyebabkan empat daerah di Sumatera Barat dilanda banjir dan longsor, sejak Kamis (7/3/2024) malam. Empat daerah itu, Padang, Pesisir Selatan, Pasaman Barat dan Limapuluh Kota.
Related News
Indonesia, Tantangan Pemberantasan Korupsi Butuh Komitmen Pemerintah
Dari CEO Forum Inggris, Presiden Raih Komitmen Investasi USD8,5 Miliar
Menteri LH Ungkap Indonesia Mulai Perdagangan Karbon Awal 2025
Polda Dalami Kasus Kabag Ops Tembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan
Ini Peran PTPP Dalam Percepatan Penyelesaian Jalan Tol Jelang Nataru
Keren Ini! Rencana Menaker, Gelar Bursa Kerja Setiap Pekan