Banjir Sentimen, Konsolidasi Macam Apakah yang Dipilih IHSG, Ganas atau Jinak?
EmitenNews.com - IHSG pada perdagangan saham kemarin ditutup turun melemah 0,68% atau 45,51 poin ke 6.677,88. Nilai transaksi Rp14,9 triliun dan investor asing mencatatkan pembelian bersih alias net buy sebesar Rp92,7 miliar diseluruh pasar. Konsolidasi macam apakah yang akan dipilih oleh IHSG, ganas atau jinak?
Secara teknikal, Liza Camelia Suryanata Senior ANalis Henan Putihrai Sekuritas dalam risetnya, Rabu (24/11/2021) mengatakan, IHSG saat ini tengah bergantung pada Support MA10 yang mana jika penutupannya harus terjadi di bawah Support 6662, maka terpaksa kita ikhlaskan untuk IHSG lanjutkan konsolidasi ke Support berikut yaitu MA20 di 6625-6620.
“Kita harapkan konsolidasi IHSG yang terjadi setelah mencapai misi di area target 6750 untuk dalam kategori mild (jinak) saja, demi menjaga momentum Uptrend jangka pendek ini masih tetap intact,” imbuh Liza.
Sentimen dalam negeri yang mungkin menjadi perhatian para pelaku pasar adalah, Fitch pertahankan rating kredit Indonesia, dengan outlook stable. Fitch menilai bahwa aktivitas ekonomi Indonesia sudah pulih secara bertahap dari tekanan Covid-19. Hal tersebut didukung oleh kebijakan penanganan pandemi yang membaik dan didorong upaya percepatan vaksinasi. Fitch perkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh 3,2% pada 2021 dan 6,8% pada 2022.
Semenatar dari sisi global, Bursa AS kemarin (23/11) ditutup beragam dipengaruhi kenaikan imbal hasil obligasi AS, karena ekspektasi bahwa The Fed akan mempercepat kenaikan suku bunga di tahun depan setelah Joe Biden mencalonkan Jerome Powell sebagai Ketua The Fed untuk masa jabatan kedua. IHS Markit melaporkan PMI Manufaktur AS bulan November di level 59.1, meningkat dari bulan sebelumnya dan diatas ekspektasi. Saham perbankan dan energi menjadi pendorong indeks, sementara saham teknologi melemah. Harga minyak menguat setelah OPEC dikabarkan akan mengurangi tambahan produksi, jika AS dan negara-negara lam akan merilis cadangan minyak mentahnya. Bursa Eropa masih terus tertekan akibat lonjakan kasus Covid dan lockdown yang diberlakukan| di negara-negara seperti Austria, Jerman dan beberapa negara lain.
Untuk perdagangan tengah pekan ini, IHSG diyakini akan bergerak pada range support di 6662 hingga 6620 dan level dari resisitance 6750 hingga 6850. Pelaku Pasar dapat memperhatikan saham-saham seperti Surya Esa Perkasa (ESSA), Indo Tambangraya Megah (ITMG), Chandra Asri Petrochemical (TPIA) dan Bukit Asam (PTBA).
ESSA Rekomendasi Buy, Entry Level: 372; Target: 390-400 / 422; Stoploss : 362.
ITMG Rekomendasi Buy,Entry Level: 21050; Target: 24100 /25400- 26000; Stoploss: 20200.
TPIA Rekomendasi: Speculative Buy, Entry level : 7175; Average Up >7300; Target : 7700-7800; Stoploss : 7050
PTBA Rekomendasi:Speculative Buy, Entry Level : 2640; Average Up >2690; Target : 2760 / 2900 / 2950-3000; Stoploss : 2600.
Related News
Pelindo Solusi Raih Penghargaan Asia Sustainability Report Rating
IHSG Anjlok 1,18 Persen di Sesi I, ADRO, BRPT, BMRI Top Losers LQ45
Kinerja Operasional IPC Terminal Petikemas Tumbuh 16,7 Persen
Kementerian Kelautan Antisipasi Perubahan Tata Kelola Impor Garam
Ikuti Jejak Bursa Asia, IHSG Lesu
Pasar Nantikan Rilis Penjualan Ritel dan Keyakinan Konsumen Jepang