EmitenNews.com –  IHSG pada penutupan perdagangan kemarin menguat 13,22 poin atau 0,20% ke 6.683,14. Total nilai transaksi Rp11,30 triliun dan investor asing mencatatkan pembelian bersih Rp286,49 miliar di seluruh pasar. Apakah IHSG akan kembali mundur dari level kritis 6693-6700, ataukah mampu mencapai All-Time-High hari ini?

 

Liza Camelia Suryanata Analis Senior Henan Putihrai Sekuritas dalam riset hariannya, Kamis (11/11/2021) menyatakan, IHSG selangkah lagi menuju Resistance dari level previous High 6693 yang tak kunjung mampu terlewati. Penembusan atas level ini akan membuka peluang menuju target 6750-6860. Para investor atau trader disarankan untuk benar-benar menunggu break out yang valid (Closing position plus ditambah Volume yang solid) sebelum melakukan Average Up pada portofolio masing-masing. 

 

“Harap disadari bahwa pada level ketinggian yang sama saat ini terjadi RSI negative divergence, jadi fokus pada price movement atau penembusan Resistance pada khususnya. Harap tingkatkan kewaspadaan manakala IHSG malah memutuskan untuk kembali menghampiri level Support MA20 & 10 di 6600,” ujar Liza.

 

Secara sentimen dapat diperhatikan DJIA (+0.66%), S&P500 (+0.82%), Stoxx600 (-0,82%), DAX (+0,17%). Bursa AS pada Rabu (10/11) ditutup melemah sejalan dengan naiknya Consumer Price Index menyebabkan kekhawatiran akan inflasi. CPI naik 6.2% dengan Core CPI naik 4.6%. Data CPI menunjukkan kenaikan lebih tinggi 0.9% dari ekspektasi dan juga merupakan kenaikan inflasi tercepat sepanjang 31 tahun. Dalam laporan, diimplikasikan bahwa masalah rantai pasokan menyebabkan inflasi bertahan cukup lama. Di sisi lain, bursa Eropa ditutup menguat didorong oleh saham -saham media dan energi. Selain itu, harga minyak turun bersamaan dengan naiknya harga dollar AS.

 

Liza menambahkan, sebenarnya dari domestik, sentimen masih positif. Cuma yang akan jadi masalah adalah dari market global terutama masalah inflasi USA pada khususnya, yang menimbulkan kekuatiran naiknya suku bunga segera.  Namun hal ini masih akan dipantau lebih lanjut ke depannya, termasuk  beberapa kebijakan moneter terkait Tapering ataupun stimulus dari The Fed maupun US Treasury.

 

Dalam jangka waktu dekat banyak IPO dari BUMN maupun swasta yang akan meramaikan market, hopefully membawa sentimen positif mengalirkan dana masuk ke pasar kita termasuk di antaranya dari wahana SWF.

 

ASSA Rekomendasi Buy, Entry Level: 3480-3420; Target: 3750 / 4000; Stoploss : 3330. 

 

TINS Rekomendasi Buy, Entry Level: 1585; Target; 1710 / 1750-1765; Stoploss: 1550.

 

IMAS Rekomendasi: Buy,  Entry level : 1075;   Average Up >1100;  Target :  1160 / 1250; Stoploss : 1020.