EmitenNews.com - Bank Artha Graha (INPC) sepanjang 2022 mentabulasi laba Rp54,99 miliar. Berbalik untung dengan melejit 132 persen dari edisi sama 2021 rugi sebesar Rp168,06 miliar. So, laba per saham dasar menjadi Rp2,72 dari periode sama tahun sebelumnya minus Rp8,31 per eksemplar. 


Pendapatan bunga Rp1,44 triliun, terkoreksi dari edisi sama 2021 sebesar Rp1,53 triliun. Beban bunga Rp491,34 miliar, turun dari Rp766,26 miliar. Pendapatan bunga bersih Rp950,63 miliar, melesat 23 persen dari periode sama tahun sebelumnya di kisaran Rp767,75 miliar. 


Jumlah pendapatan operasional lainnya Rp167,12 miliar, merosot 42 persen dari edisi sama 2021 sejumlah Rp306,72 miliar. Itu disumbang pendapatan administrasi dan denda atas simpanan dan kredit yang diberikan Rp122 miliar turun dari Rp265 miliar. Keuntungan dari perubahan nilai wajar atas aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi bersih Rp29 miliar bengkak dari Rp21 miliar. 


Jumlah beban operasional lainnya Rp1,05 triliun, susut dari Rp1,27 triliun. Beban operasi Rp429 miliar bengkak dari Rp356 miliar. Beban tenaga kerja Rp265 miliar naik dari Rp240 miliar. Beban umum dan administrasi Rp119 miliar, turun dari Rp128 miliar. Kerugian penurunan nilai aset keuangan dan non-keuangan bersih Rp240 miliar dari Rp553 miliar. 


Laba operasional Rp63,01 miliar, melesat 130 persen dari episode sama 2021 sejumlah Rp203,91 miliar. Pendapatan non operasional bersih Rp6,13 miliar, meroket 1262 persen dari episode sama 2021 sebesar Rp451 juta. Laba bersih sebelum pajak penghasilan Rp69,14 miliar, menanjak 133 persen dari periode sama 2021 minus senilai Rp203,46 miliar. 


Jumlah ekuitas Rp4,00 triliun, naik 1,2 persen dari posisi akhir 2021 sebesar Rp3,95 triliun. Defisit Rp77,11 miliar, susut 41 persen dari edisi 2021 senilai Rp132,11 miliar. Total liabilitas Rp21,43 triliun, turun dari akhir 2021 sejumlah Rp22,17 triliun. Jumlah aset Rp25,43 triliun, turun dari posisi sama tahun sebelumnya Rp26,12 triliun. (*)