EmitenNews.com - Bank Indonesia (BI) melakukan injeksi likuiditas ke perbankan. Jumlahnya lumayan, mencapai Rp141,19 triliun sejak 1 Januari sampai 14 Desember 2021.
"Dengan ekspansi moneter tersebut, kondisi likuiditas perbankan pada November 2021 sangat longgar," ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers virtual BI, Kamis (16/12/2021).
Selain melakukan suntikan ke perbankan, Bank Indonesia juga melakukan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) dari pemerintah. Jumlah SBN yang dibeli BI itu, mencapai Rp201,32 triliun.
Pembeliannya terbagi dua. Pertama, pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar perdana mencapai Rp143,32 triliun. Kedua, private placement Rp58 triliun untuk pembiayaan penanganan kesehatan dalam rangka penanganan dampak pandemi covid-19.
BI membeli surat utang pemerintah sesuai kesepakatan Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Menteri Keuangan dan Gubernur BI tertanggal 16 April 2020 dan 23 Agustus 2021. Kedua surat itu membuat bank sentral nasional bisa memberi bantuan pendanaan sampai akhir tahun ini.
Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan DJPPR Kementerian Keuangan Riko Amir mengatakan pemerintah akan menerbitkan surat utang senilai Rp157 triliun pada akhir tahun. Penerbitan tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan perjanjian bantuan pembiayaan dari BI.
"Sisa pengadaan utang tunai, tinggal melakukan penerbitan SKB III sebesar Rp157 triliun yang akan kita lakukan akhir tahun ini," kata Riko Amir. ***
Related News

Target 66 IPO Tahun Ini Belum Tercapai, Begini Kata BEI

BEI Tegur Ajaib Sekuritas Lagi, Tapi Kasusnya Beda

OJK Catat 35 Emiten Buyback Tanpa RUPS, Nilainya Rp3,38 Triliun

BEI Ungkap 47 Perusahaan Siap Melantai di Semester II

OJK Tak Cawe-Cawe dalam Penawaran Jasa IPO Investindo Public Optima

Siapkan Penguatan Ekosistem Asuransi Kesehatan, OJK Tunda SE No.7/2025