Dalam penyaluran kredit, Bank Mandiri terus fokus pada penyaluran kredit ke sektor-sektor prospektif dan resilien seperti infrastruktur, energi, ekosistem hilirisasi, makanan dan minuman. Hal ini menunjukkan komitmen kuat Bank Mandiri dalam mendukung pembangunan dan penyerapan tenaga kerja Nasional dan memperkuat ekonomi berbasis kerakyatan.

Pencapaian tersebut juga diikuti oleh pertumbuhan yang berkualitas. Hal ini tercermin dari rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) secara bank only dapat dijaga di level 1,01% pada Maret 2025. Hal ini juga berdampak pada  perbaikan dari sisi biaya kredit atau Cost of Credit (CoC) yang membaik ke level 0,71% per Maret 2025, dari periode tahun sebelumnya 0,99%. 

“Dengan kepengurusan yang lebih kuat dan solid, kami optimistis dapat terus mengakselerasi kinerja dan memberikan kontribusi positif terhadap pemulihan dan pertumbuhan ekonomi nasional,” tutup Ossy