Sebagai bagian dari restrukturisasi, pemegang saham juga menetapkan pengalihan penugasan Riduan dan Eka Fitria ke posisi baru, serta mengangkat beberapa nama baru dalam jajaran Direksi dan Komisaris.

Di antaranya adalah M. Rizaldi, Saptari, Jan Winston Tambunan, Ari Rizaldi, dan Novita Widya Anggraini sebagai anggota Direksi, serta Kuswiyoto, Luky Alfirman, Yuliot, dan Mia Amiati sebagai Komisaris.

*Dengan demikian, susunan komisaris perseroan menjadi :

* Komisaris Utama/Independen: Kuswiyoto

* Wakil Komisaris Utama/Independen: Zainudin Amali Komisaris: Muhammad Yusuf Ateh Komisaris: Luky Alfirman

* Komisaris: Yuliot

* Komisaris Independen: Mia Amiati*

*Adapun, susunan direksi perseroan menjadi sebagai berikut :

* Direktur Utama: Darmawan Junaidi Wakil Direktur Utama: Riduan* Direktur Operations: Toni E.B. Subari Direktur Information Technology: Timothy Utama Direktur Human Capital & Compliance : Eka Fitria Direktur Risk Management: Danis Subyantoro Direktur Commercial Banking: Totok Prasetyo Direktur Corporate Banking: M. Rizaldi* Direktur Consumer Banking: Saptari* Direktur Network & Retail Funding : Jan Winston Tambunan* Direktur Treasury & International Banking: Ari Rizaldi* Direktur Finance & Strategy: Novita Widya Anggraini* _

*efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas Penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan serta memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku._

“Kami mengucapkan apresiasi setinggi-tingginya atas pengabdian dan dedikasi Ibu Alexandra Askandar, Bapak Agus Dwi Handaya, Bapak Aquarius Rudianto, Bapak Rohan Hafas, Bapak Sigit Prastowo yang telah ikut berkontribusi membawa Bank Mandiri hingga menjadi salah satu perusahaan dan perbankan terkemuka di Indonesia.

Kami meyakini keputusan pemegang saham ini akan mampu membawa Bank Mandiri semakin berperan dalam mempercepat pertumbuhan nasional untuk Indonesia yang lebih maju,” papar Darmawan.

*Catat Kinerja dan Fundamental Solid* Sepanjang tahun 2024, Bank Mandiri berhasil mencatatkan kinerja yang solid, ditandai dengan total aset konsolidasi yang mencapai Rp 2.427 triliun, tumbuh 11,6% YoY dibandingkan tahun sebelumnya.

Peningkatan ini didukung oleh penyaluran kredit yang mencapai Rp 1.670,55 triliun, tumbuh 19,5% YoY, melampaui pertumbuhan kredit industri. Pertumbuhan kredit yang signifikan ini terjadi di seluruh segmen, dengan kredit korporasi mencapai Rp 913,3 triliun pada akhir 2024, tumbuh 25,5% YoY.

Selain itu, segmen UMKM juga mencatat pertumbuhan positif sebesar 6% YoY menjadi Rp 135 triliun. Pertumbuhan ini diiringi dengan perbaikan kualitas aset. Per akhir 2024, rasio Non-Performing Loan (NPL) Bank Mandiri secara bank only berhasil turun sebesar 5 basis poin (bps) secara YoY ke level 0,97%. Meskipun NPL menurun, perseroan tetap menjaga rasio pencadangan (NPL coverage ratio) di level konservatif, yakni sebesar 304%.

“Melalui upaya ini, Bank Mandiri berkomitmen untuk terus mempertahankan keberlanjutan bisnis yang sehat serta memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional secara keseluruhan,” imbuh Darmawan.