EmitenNews.com - PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO), sebagai bank digital anggota BRI Group, Bank Raya turut memperkuat dukungan terhadap komunitas pelaku usaha melalui berbagai inisiatif literasi keuangan digital. 

Melalui acara Inspiraya bersama Komunitas Pelaku Usaha Kompas Gramedia, kegiatan ini dibanjiri ratusan pelaku usaha lokal yang mencari edukasi bisnis dengan pengelolaan keuangan digital yang lebih efektif.

Mengusung tema “Dari Tabungan Digital Menuju Bisnis Juara: Menyiapkan UMKM Tangguh di Era Keuangan Digital”, Inspiraya berfokus pada pentingnya pemisahan keuangan bisnis dan pribadi, serta penerapan pencatatan keuangan digital untuk mendukung pertumbuhan usaha yang lebih sehat. 

Dalam kesempatan ini, Bank Raya juga memperkenalkan Saku Bisnis sebagai salah satu fitur unggulan di Aplikasi Raya.

Corporate Secretary Bank Raya, Ajeng Putri Hapsari, menjelaskan, “Program Inspiraya ini adalah program literasi keuangan yang digagas oleh Bank Raya, sebagai wujud komitmen kami dalam mendorong perluasan literasi keuangan di masyarakat melalui konten-konten yang inspiratif.” 

Adapun, kegiatan Inspiraya ini merupakan kali ketiga dihelat dan penyelenggaraannya digelar secara offline

Program Inspiraya sendiri rutin tayang secara live di kanal Instagram Bank Raya, menghadirkan berbagai financial expert untuk berbagi wawasan seputar pengelolaan keuangan praktis. Hingga kini, Inspiraya telah hadir dalam lebih dari 100 episode.

Pada gelaran kali ini, hadir sebagai narasumber M. Farhad, Kepala Departemen Digital & Product Bank Raya, serta Yoshephine P. Tyas, S.Kom., MM., RFA, CFP, selaku Financial Planning Expert & Wealth Advisor di PINA. 

Para peserta mendapat panduan praktis mengenai pembukuan arus kas, strategi pengelolaan modal usaha, hingga cara mengukur kesehatan bisnis. Selain itu, mereka juga mempelajari pemanfaatan fitur Saku Bisnis untuk mempercepat akselerasi dan efisiensi usaha.

Yoshephine P. Tyas menyampaikan, “Tantangan para pelaku usaha adalah bagaimana mendobrak kebiasaan untuk mengatur arus kas dengan cara baru, misalnya pemanfaatan teknologi. Hal ini perlu dipahami karena sesungguhnya teknologi justru membuat pencatatan lebih sistematis dan akurat. Transformasi ini sangat perlu diadaptasi oleh pelaku usaha lokal agar mereka dapat mengakselerasi bisnisnya dengan lebih cepat.”

Sejalan dengan hal itu, Farhad menambahkan bahwa melalui Saku Bisnis di Aplikasi Raya, pelaku usaha dapat mengatur berbagai aspek keuangan secara mandiri, mulai dari memisahkan dana pribadi dan bisnis, membagi pos keuangan ke dalam beberapa saku, hingga mencatat keuntungan secara real-time. 

“Tidak hanya itu, pelaku usaha juga dapat melakukan pembuatan QRIS hingga 3x dalam satu akun, fitur kasir yang dapat digunakan hingga lima kasir di setiap toko, dan fitur mass transfer yang membuat pelaku usaha dapat melakukan pembayaran ke banyak rekening,” ujar Farhad.

Hingga Agustus 2025, Saku Bisnis Bank Raya telah digunakan oleh lebih dari 10.000 pelaku usaha di berbagai kota, termasuk di klaster unggulan Bank Raya di seluruh Indonesia. Frekuensi transaksi QRIS Bisnis tumbuh signifikan hingga 300% (yoy) dengan total 3,3 juta transaksi, sementara volume transaksi meningkat 94% (yoy) atau mencapai Rp13,8 miliar.

Ajeng menutup, “Kami berkomitmen untuk terus mengambil peran dalam percepatan inklusi keuangan dengan melakukan edukasi kepada masyarakat melalui serangkaian literasi keuangan baik melalui sosial media maupun melalui pendampingan langsung dengan community branch Bank Raya yang tersebar di 23 kota di seluruh Indonesia.”