EmitenNews.com - Bantu pemerintah Indonesia menurunkan emisi gas rumah kaca yang timbul dari sektor kehutanan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan riset hayati. Peneliti Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi BRIN Chairul Anwar Siregar mengatakan pihaknya menyediakan data-data dan membangun kerja sama riset dengan melibatkan 19 kelompok riset untuk mendukung peta jalan FOLU Net-Sink 2030.

 

Dalam keterangannya, Jumat (21/7/2023), Chairul Anwar Siregar mengatakan, hasil kajian BRIN menunjukkan bahwa belum optimalnya rehabilitasi hutan dan lahan selama ini disebabkan oleh tiga hal. Yaitu masih kurangnya penguasaan pengetahuan dan teknologi, terbatasnya diseminasi informasi dan teknologi, serta minimnya keterlibatan masyarakat.

 

Contoh keterbatasan pengetahuan dan teknologi dapat dilihat dalam penentuan jenis dan persiapan bibit, pengolahan tanah, dan teknologi penanaman serta pemeliharaan.

 

Beberapa publikasi hasil riset BRIN dapat diimplementasikan untuk mendukung target rehabilitasi hutan dan lahan. Di antaranya atlas jenis-jenis pohon untuk rehabilitasi hutan dan lahan di Indonesia, kajian tanaman dan pertumbuhan di daerah pasca tambang, teknologi pembibitan, serta teknologi konservasi tanah dan air. ***