Bapak Pencak Silat Dunia Eddie Nalapraya, Meninggal Dunia

Mayjen TNI (Purn) Eddie Mardjoeki Nalapraya. Dok. TVRI news.
EmitenNews.com - Mayjen TNI (Purn) Eddie Mardjoeki Nalapraya meninggal dunia, Selasa (13/5/2025) dalam usia 93 tahun. Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 1984-1987 itu, meregang nyawa dalam perawatan di RSPI Pondok Indah, Jakarta Selatan. Bapak Pencak Silat Dunia itu, dimakamkan di TMP Kalibata Jakarta.
"Innalillahi wainna illaihi raji'un, turut berduka cita sedalam-dalamnya atas wafatnya Alm. Mayjen TNI (Purn) Eddie Mardjoeki Nalapraya bin H. Mohammad Soetarman (Wakil Gubernur DKI Jakarta 1984-1987)," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, Selasa.
Jenazah Mayjen Eddie disemayamkan di Padepokan Pencak Silat TMII pada pukul 13.00 WIB untuk kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.
Sebagai Bapak Pencak Silat Dunia, Eddie Mardjoeki Nalapraya berperan penting mengangkat pencak silat ke pentas internasional. Pada era kepemimpinannya di DKI Jakarta bersama Gubernur R. Soeprapto, ia mendorong pencak silat dipertandingkan di tingkat internasional melalui 1st International Invitation of Pencak Silat.
Pada 1987, ajang tersebut berganti nama menjadi Kejuaraan Dunia Pencak Silat.
Pria kelahiran 6 Juni 1931 itu pernah menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia, yang kemudian digantikan oleh Prabowo Subianto.
Atas jasa-jasanya, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Marciano Norman memberikan penghargaan KONI Lifetime Achievement Award In Sports kepada Bapak Pencak Silat Dunia Eddie Marzuki Nalapraya.
Saat penyerahan di kediaman Eddie Marzuki di Megamendung, Bogor, Jawa Barat, Selasa (6/9/2022), Marciano mengungkapkan jasa Eddie Marzuki terhadap olahraga di Indonesia, khususnya pencak silat, sangat besar.
"Ini apresiasi kami kepada kerja keras dalam memasyarakatkan pencak silat ke seluruh dunia. Terima kasih bapak Eddie Marzuki Nalapraya, semangat Anda selalu menjadi inspirasi kami semua," kata Marciano Norman.
Saat menerima penghargaan itu, Eddie Nalapraya tak kuasa menahan haru. Dia mengatakan sudah menjadi kewajiban melestarikan budaya bangsa.
"Kehormatan bagi saya, pertama kali saya didatangi oleh pimpinan KONI Pusat, terima kasih banyak," kata Eddie Nalapraya saat itu.
Antara menulis, kecintaan Eddie Nalapraya kepada pencak silat sudah sejak lama. Sebagai salah satu pejuang yang mempertahankan Kemerdekaan Indonesia pada Agresi Militer Belanda 1947, Eddie mulai tertarik dengan kemampuan silat pejuang lainnya dalam melawan penjajah.
Eddie kemudian bersahabat dengan kalangan silat dan menekuni seni bela diri itu. Dia juga pernah menjabat Ketum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) 1981-2003.
Jasanya yang luar biasa, antara lain peran pentingnya dalam upaya membuat pencak silat diakui The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai Warisan Budaya Dunia Tak Benda.
Berkat perjuangannya, pencak silat resmi masuk daftar UNESCO pada 12 Desember 2019 melalui kegiatan Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Kolombia.
Kala itu, Eddie mengemban amanah sebagai pembina Tim Pencak Silat Road to UNESCO dan Olympic tahun 2014-2019.
Jauh sebelum itu atau pada 1980, Eddie turut serta membentuk Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa (Persilat).
Related News

BNN Ungkap Potensi Transaksi Belanja Narkoba di Indonesia Rp524T

Kasus Korupsi BTS Kominfo, Hukuman Johnny Plate Tetap 15 Tahun

Produksi & Stok Beras RI Capai Rekor Tertinggi

Ekonom: Koperasi Merah Putih Perlu Ditopang Manajerial Tersertifikasi

210 Siswa di Bogor Keracunan Usai Santap MBG, Pemkot Tetapkan KLB

Insiden Pemusnahan Amunisi Kedaluwarsa di Garut, 13 Korban Tewas