EmitenNews.com - Kanmo Retailindo langsung menebar manuver. Belum genap sebulan Multitrend Indo (BABY) Initial Public Offering (IPO), Kanmo sudah membuang 719.960.000 helai alias 719,96 juta eksemplar. Penjualan serentak dilakukan pada Selasa, 12 September 2023.


Transaksi penjualan dilakukan dengan harga pelaksanaan Rp372-374 per lembar. Dengan skema harga itu, Kenmo meraup dana taktis Rp268,81 miliar. Penjualan dilakukan dua kali transaksi pada Selasa, 12 September 2023. Pertama, Kenmo menjual 226 juta helai pada harga Rp372 per helai senilai Rp84,07 miliar.


Lalu, transaksi kedua melepas 493.960.000 helai dengan harga pelaksanaan Rp374 per saham sebesar Rp184,74 miliar. Dengan penuntasan transaksi itu, sang pengendali perseroan tersebut tidak lagi memiliki saham Multitrend Indo dari sebelumnya 719,96 juta helai alias 26,98 persen.


Kalau pembelian Kenmo dilakulasi dengan harga pelaksanaan IPO pada Rp266 per lembar, berarti merogoh dana Rp191,5 miliar. Lalu, melepas pada harga Rp372-374 per lembar senilai Rp268,81 miliar. So, Kenmo telah meraup untung sejumlah Rp77,3 miliar. 


Sementara itu,Manoj Bharwani melepas 40 ribu lembar pada harga pelaksanaan Rp374 per helai sejumlah Rp14,96 juta. Menyusul transaksi saham sebanyak itu, sang komisaris perseroan tidak lagi mengemas saham Multitrend Indo sehelai pun. 


Sekadar informasi, Multitrend Indo resmi mencatat saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 7 September 2023. Multitrend Indo sebagai perusahaan tercatat ke-65 di BEI pada 2023. Anak usaha Kanmo Group bergerak bidang produk bayi dan anak itu, melepas 534 juta lembar dengan harga pelaksanaan Rp266 per eksemplar. Pengerluaran saham baru setara 20 persen dari modal perusahaan setelah IPO. Nah, dengan skema harga IPO, Multitrend meraup dana taktis Rp142 miliar. (*)