EmitenNews.com—PT Sigma Energy Compressindo Tbk (SICO) meraih laba bersih periode berjalan sebesar Rp8,78 miliar per kuartal III 2022, tumbuh 28,36% dibandingkan per kuartal III 2021 yang masih mencatatkan laba bersih sebesar Rp6,84 miliar.


Sigma Energy Compressindo (SICO), merupakan emiten pendatang baru yang mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia pada 8 April 2022 dan bergerak di bidang jasa penyewaan mesin kompresor kepada industri minyak dan gas.


Mengutip keterbukaan informasi di situs BEI, Rabu (23/11), perolehan laba bersih tahun berjalan perseroan dipengaruhi oleh jumlah pendapatan usaha kuartal III 2022 yang mencapai Rp55,78 miliar. Capaian ini meningkat 1,38 % dibanding per kuartal III 2021 yang sebesar Rp55,02 miliar.


Selain itu, SICO juga mengalami penurunan jumlah beban pokok pendapatan per kuartal III 2022 yang mencapai defisit Rp26,69 miliar. Capaian ini menurun dibanding per kuartal III 2021 yang tercatat defisit sebesar Rp30,70 miliar.


Dengan demikian, laba kotor per kuartal III 2022 mencapai Rp27,09 miliar. Capaian ini tumbun 11,38% dibanding per kuartal III 2021 yang mencatatkan laba kotor sebesar Rp24,32 miliar.


Jumlah laba komprehensif periode berjalan per kuartal III 2022 senilai Rp8,75 miliar. Capaian meningkat dibanding per kuartal III 2021 yang mencatat laba komprehensif sebesar Rp7,03 miliar.


Untuk periode ini, SICO membukukan total mencapai Rp121,30 miliar atau naik Rp54,08 miliar setara 80,44 persen dibandingkan total aset per 31 Desember 2021 yang hanya Rp67,22 miliar.


Kenaikan ini terutama di tambah oleh deposito sebesar Rp24 miliar pada bank Hana dan Rp20 miliar pada Bank Permata (BNLI), kemudia ada pula kenaikan terhadap uang muka untuk pembelian persediaan spareparts dan pembelian tanah yang semua itu dananya dari hasil IPO, serta kenaikan atas piutang lain-lain pihak ketiga.


Per 30 September 2022, total liabilitas SICO tercatat menurun 47,86 persen menjadi Rp13,44 miliar dari Rp25,78 miliar per 31 Desember 2021. Penurunan ini utamanya di sebabkan oleh penurunan hutang bank, dimana perseroan telah melunasi seluruh pinjaman kepada Keb Hana Bank sebesar Rp8,84 miliar, dimana dana tersebut diperoleh dari hasil IPO.


Selain itu, jumlah ekuitas perseroan hingga per kuartal III 2022 mengalami peningkatan  menjadi Rp107,86 miliar dibanding posisi per akhir Desember 2021 yang senilai Rp41,44 miliar.