EmitenNews.com -Perusahaan peternakan ayam, PT Janu Putra Sejahtera Tbk ( AYAM ) berencana melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) untuk dapat meraup dana masyarakat maksimal Rp88 miliar.

 

Berdasarkan Prospektus Awal terkait rencana IPO AYAM , perseroan akan melepas saham ke publik sebanyak-banyaknya 800 juta lembar bernilai nominal Rp25 per saham atau setara 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

 

Adapun harga penawaran awal (book building) dibanderol sekitar Rp100-Rp110 per saham, sehingga melalui aksi korporasi ini AYAM bisa meraup dana masyarakat berkisar Rp80 miliar sampai Rp88 miliar. Periode book building berlangsung mulai hari ini hingga 16 November 2023.

 

Pada pelaksanaan IPO, manajemen AYAM menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi Efek. Calon emiten maupun broker ini berharap rencana go public bisa mendapatkan restu dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 22 November 2023.

 

Dengan demikian, diharapkan pelaksanaan IPO bisa dilakukan pada 24-28 November 2023, tanggal emisi diperkirakan berlangsung pada 29 November 2023 dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 30 November 2023.

 

Rencananya, dana hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan dimanfaatkan untuk membayar utang kepada entitas usaha perseroan, yakni PT Janu Putra Abadi sebesar Rp11,54 miliar.

 

Sementara itu, sebesar Rp40,63 miliar untuk membeli beberapa bidang tanah di Gunung Kidul, Yogyakarta dan senilai Rp15,52 miliar untuk membeli lahan di Kulonprogo, Yogyakarta beserta pembangunan fasilitas hatchery. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja AYAM.