BDKR gandeng Masterpancang Garap Proyek besar di IPIP kolaka
ilustrasi investasi. Dok/Istimewa
EmitenNews.com -PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR) memutuskan untuk bekerja sama dengan PT Masterpancang Pondasi dalam memperluas akses dan meningkatkan partisipasi dalam proyek-proyek konstruksi berskala besar, khususnya di kawasan industri Indonesia Pomalaa Industry Park (IPIP) Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Menurut Direktur Operasi BDKR, Tan Franciscus dalam pernyataannya, Jumat (19/12), kolaborasi antara perseroan dengan Masterpancang sudah disepakati dalam kerangka kerjasama operasi (KSO) untuk memperkuat posisi bisnis BDKR di tengah peningkatan aktivitas Pembangunan kawasan industri berbasis hilir sumber daya alam.
Kerjasama tersebut menjadi momentum positif bagi BDKR yang dikenal sebagai perusahaan spesialis pondasi, ground improvement, marine and jetty construction dan heavy lift and crane rental. Melalui sinergi ini, perseroan tidak hanya memperluas jejaring proyek, tetapi juga meningkatkan daya saing dalam menghadapi sejumlah proyek kompleks yang membutuhkan kapasitas teknis.
Seperti diketahui, kawasan industri IPIP Kolaka diproyeksikan berkembang pesat seiring dengan adanya dorongan pemerintah terhadap program hilirisasi nikel dan penguatan rantai pasok industri baterai kendaraan listrik nasional. Kondisi ini membuka peluang bagi kontraktor pondasi dan konstruksi sipil berat untuk terlibat dalam Pembangunan.
Kerjasama BDKR dengan Masterpancang juga memberikan nilai strategis dari sisi akses jejaring profesional, Masterpancang memiliki hubungan kerja dengan para pemangku kepentingan yang berperan dalam pengembangan kawasan industri IPIP Kolaka, sehingga membuka peluang partisipasi BDKR dalam rantai proyek yang sedang berkembang.
Jejaring tersebut memungkinkan akses komunikasi yang lebih cepat dengan pengembang kawasan, sekaligus memberikan pemahaman awal terhadap kebutuhan konstruksi, jadwal Pembangunan dan standar teknis yang akan diterapkan. Dengan dukungan ini, posisi BDKR semakin kuat untuk terlibat sejak tahap perencanaan proyek.
Kolaborasi tersebut pada akhirnya memperkuat posisi BDKR sebagai calon preferred contractor di kawasan strategis IPIP Kolaka, sejalan dengan strategi perseroan dalam membidik proyek-proyek bernilai besar dan berkelanjutan.
Franciscus menilai, kerjasama dengan Masterpancang merupakan langkah taktis perseroan untuk menjawab tantangan proyek berskala besar di kawasan industri baru, seperti IPIP Kolaka. Perlu diketahui, Masterpancang dikenal sebagai perusahaan yang memiliki pengalaman dalam layanan pondasi, konstruksi sipil berat dan pekerjaan teknik terintegrasi di berbagai proyek strategis.
Sementara itu, IPIP Kolaka merupakan kawasan industri terpadu yang dikembangkan dan dikelola oleh Zhejiang Huayou Cobalt Co Ltd sebagai salah satu investor utama dari China. Kawasan ini dirancang sebagai pusat produksi nikel-kobalt dan bahan baterai untuk mendukung industri kendaraan listrik (EV) global melalui pengolahan mineral lokal. Huayou Cobalt dikenal sebagai raksasa bisnis di sektor bahan baterai dan pemain global pada rantai pasok baterai EV yang memiliki berbagai proyek pertambangan dan pengolahan di seluruh dunia.
Dengan demikian, lanjut Direktur BDKR yang kerap disapa Frans tersebut, melalui KSO antara Perseroan dan Masterpancang akan menggabungkan kompetensi teknis dalam pekerjaan pondasi dan rekayasa tanah, pengalaman menangani proyek industrial dan ketersediaan alat berat maupun peralatan spesialis.
Frans optimistis, kerjasama strategis tersebut bisa memberikan kontribusi positif terhadap pendapatan BDKR dalam beberapa tahun ke depan. Dengan terbukanya akses ke proyek-proyek di IPIP Kolaka, perseroan dapat mengamankan kontrak bernilai besar yang mampu menopang pertumbuhan top line secara berkelanjutan.
Bahkan, lanjut dia, BDKR juga berpotensi mengalami peningkatan laba bersih dari kolaborasi dengan Masterpancang. Efisiensi biaya operasional melalui berbagi sumber daya, optimalisasi penggunaan alat berat dan pembagian risiko proyek dalam skema KSO juga diyakini mampu menjaga kesehatan margin keuntungan BDKR.
Manajemen BDKR memandang bahwa kawasan industri IPIP Kolaka sebagai pasar strategis jangka panjang dan keberlanjutan, pengembangan kawasan industri ini akan menciptakan kebutuhan konstruksi berulang, mulai dari fase awal pembangunan hingga ekspansi fasilitas industri di masa mendatang.
Optimisme terhadap prospek tersebut juga didukung oleh tren investasi industri pengolahan dan pemurnian mineral yang terus meningkat. Seperti diketahui, kawasan industri berbasis nikel menjadi salah satu motor pertumbuhan ekonomi baru, khususnya di Sulawesi Tenggara, seiring dengan meningkatnya permintaan global terhadap bahan baku baterai kendaraan listrik.
Dengan adanya KSO dengan Masterpancang, maka hal ini menunjukkan kesiapan BDKR untuk mengambil peran lebih besar pada pembangunan infrastruktur industri nasional. Sinergi ini tidak hanya memperkuat fondasi bisnis perseroan, tetapi juga menjadi pijakan penting dalam mendorong pertumbuhan pendapatan dan laba bersih secara jangka panjang.
Selama sembilan bulan pertama tahun ini, BDKR membukukan pendapatan sebesar Rp282,7 miliar dengan jumlah laba bersih Rp10,9 miliar. Pada sisi neraca, hingga akhir September 2025 perseroan tercatat berhasil menekan liabilitas hingga 31,5% (year-to-date) menjadi Rp391,71 miliar, dengan jumlah ekuitas hingga akhir Kuartal III-2025 sebesar Rp753,35 miliar.
Related News
Kabar Terkini Konsolidasi Perbankan
Arah Industri Perbankan 2026
BEI Makin Ceria, Jumlah Investornya Tembus 20 Juta!
RI - Jepang Perkuat Penggunaan Uang Lokal dalam Transaksi Bilateral
Empat Saham Lepas Suspensi: Dua Masih Ngacir, Sisanya Jeblok
Sempat Pede ARA, Tiga Saham Ini Membeku





