EmitenNews.com - Perusahaan farmasi yang berstatus anak BUMN, PT Phapros Tbk (PEHA) mencatatkan laba bersih Rp10,421 miliar dalam enam bulan pertama tahun 2021, anjlok 61,22 persen dibandingkan periode sama tahun 2020 yang terbilang Rp26,876 miliar.


Merujuk pada data laporan keuangan semester I 2021 telah audit emiten farmasi anak usha Kimia Farma (KAEF) itu yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia(BEI), Selasa (26/10/2021). Penjualan bersih tumbuh 2,86 persen menjadi Rp466,23 miliar. Dari total penjualan itu ditopang penjualan kepada pihak berelasi sebesar 95 persen, yakni kepada PT Rajawali Nusindo senilai Rp118,7 miliar dan PT Kimia Farma Trading Distribution sebesar Rp325,96 miliar.


Sayangnya, beban pokok penjualan bengkak 9,13 persen menjadi Rp227,96 miliar, akibatnya laba kotor susut 2,85 persen menjadi Rp238,27 miliar.


Lebih tertekan, beban usaha  bengkak 3,3 persen menjadi Rp185,77 miliar dan pendapatan lain lain anjlok 88,7 persen tersisa Rp1,6 miliar. Akibatnya, laba per saham dasar ikut anjlok menjadi Rp12, sedangkan pada akhir Juni 2020 masih tercatat Rp32.


Sementara itu, aset tumbuh 2,19 persen menjadi Rp1,957 triliun. Hal itu dipicu kenaikan utang bank jangka pendek sebesar 7,89 persen menjadi Rp970 miliar.


Patut diperhatikan, kas diperoleh dari aktivitas operasional sebesar Rp31,277 miliar, membaik dibanding akhir Juni 2020 yang mencatatkan kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi Rp11,39 miliar.