EmitenNews.com - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan, pergerakan harga saham PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) mengalami penurunan secara tidak wajar, sedangkan saham PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk (BSML) mengalami kenaikan yang berada di luar kebiasaan.
Pergerakan saham IPTV dalam beberapa waktu terakhir terus mengalami penurunan. Tercatat pada 17 Desember 2021 masih di level 189 per saham dan pada penutupan Jumat lalu sudah di level 90 per saham atau turun 101 poin setara 53,44 persen dalam satu bulan.
Pada pembukaan perdagangan hari ini IPTV masih terkoreksi 2,22 persen atau 2 poin ke level 88 per saham hingga pukul 09:39 WIB.
Untuk BSML terpantau sejak 17 Desember 2021 terus mengalami lonjakan harga. Dari 153 per saham melonjak 161,44 persen atau 247 poin ke 400 pada penutupan Jumat 14 Januari 2022.
"Dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi penurunan harga saham IPTV dan kenaikan harga saham BSML yang berada di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA)," kata Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Lidia M Panjaitan dalam Pengumuman Bursa yang dikutip Senin (17/1).
Sehingga, lanjut Lidia, BEI memandang perlu untuk memantau perkembangan pola pergerakan kedua saham tersebut. Namun, kata dia, pengumuman UMA tersebut tidak serta-merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
"Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham IPTV dan BSML tersebut, perlu kami sampaikan bahwa saat ini Bursa sedang mencermati perkembangan pola transaksi kedua saham ini," ucapnya.
Adapun informasi terakhir mengenai IPTV adalah informasi pada 4 Januari 2022 yang dipublikasikan melalui website BEI terkait penjelasan atas volatilitas transaksi saham IPTV. Sedangkan, informasi terakhir mengenai BSML adalah informasi pada 5 Januari 2022 terkait penjelasan atas pemberitaan media massa.
Lebih lanjut Lidia mengatakan, BEI berharap agar para investor memperhatikan jawaban dari IPTV dan BSML atas permintaan konfirmasi dari Bursa, serta perlu mencermati kinerja kedua perusahaan ini dalam setiap keterbukaan informasinya.
Selain itu, para investor juga diharapkan untuk kembali mengaji rencana corporate action emiten-emiten tersebut, apabila rencananya itu belum mendapatkan persetujuan melalui Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ).
Lidia menambahkan, para investor juga perlu untuk mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan untuk berinvestasi pada saham IPTV dan BSML.
Related News
Golden Eagle (SMMT) Targetkan Penjualan Rp561,3M Tahun Ini
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M
SGER Amankan Lagi Kontrak Pasok Batu Bara ke Vietnam Rp705M
Tempo Scan (TSPC) Bagikan Dividen Interim Rp112,7M, Telisik Jadwalnya
Emiten Prajogo (PTRO) Gelar Stock Split 1:10 Saham Bulan Depan