EmitenNews.com -Produksi emas PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) sepanjang tahun 2024 meningkat 73% dibandingkan tahun 2023 menjadi 802.749 ons, dengan volume penjualan sebesar 611.262 ons.

Manajemen Amman Mineral mengklaim, Pada tahun 2024, terdapat peningkatan signifikan pada produksi logam yang didorong oleh penambangan bijih berkadar tinggi dari puncak Fase 7. Produksi tembaga meningkat 27% dibandingkan tahun sebelumnya, sementara produksi emas meningkat 73%-capaian tertinggi sejak Batu Hijau mulai beroperasi pada tahun 2000. 

Produksi konsentrat naik 39%, menjadi 755.083 metrik ton kering dibandingkan tahun 2023. Volume material yang ditambang naik 2% dibandingkan tahun sebelumnya, terutama karena gangguan yang minim berkat faktor cuaca yang mendukung. Hal ini menghasilkan rekor tertinggi pencapaian produktivitas pertambangan dan volume material yang diangkut dalam sejarah Batu Hijau. Selain itu, biaya penambangan per unit tetap stabil dibandingkan tahun sebelumnya, meskipun terdapat tantangan berupa jarak angkut truk yang lebih jauh serta tekanan inflasi pada peralatan dan tenaga kerja. Efisiensi operasional dan peningkatan volume material yang ditambang menjadi faktor utama dalam mengimbangi tekanan inflasi tersebut.

Penjualan bersih naik sebesar 31% menjadi USD2.664 juta, dibandingkan USD2.033 juta pada tahun 2023. Kenaikan ini didorong oleh volume penjualan emas yang lebih tinggi dan harga emas dan tembaga yang tinggi, masing-masing meningkat sebesar 23% dan 10%. Menjelang akhir tahun 2024, sebagian konsentrat secara strategis disisihkan untuk mendukung proses produksi dari smelter yang berangsur naik (smelter ramp-up). Kinerja keuangan kami yang kuat terutama didorong oleh peningkatan signifikan pada volume penjualan emas, yang menyumbang sekitar 55% dari total penjualan bersih, meningkat dari 44% pada tahun 2023.

EBITDA Amman Mineral Internasional (AMMN) pada tahun 2024 meningkat sebesar 40%, mencapai USD1.462 juta, meningkat dari USD1.019 juta pada tahun 2023, yang didorong oleh penjualan bersih yang lebih tinggi. Selain itu, margin EBITDA juga menguat, meningkat dari 50% menjadi 54%.

Laba bersih Amman Mineral Internasional (AMMN) mengalami kenaikan signifikan sebesar 148% dibandingkan tahun sebelumnya, dari USD259 juta pada 2023 menjadi USD642 juta pada 2024. Pertumbuhan signifikan ini didorong oleh peningkatan penjualan bersih, yang mengangkat margin laba bersih dari 13% menjadi 24%.

Adjusted C1 cash cost mencakup biaya penambangan dan pemrosesan produk logam utama kami, yaitu tembaga, hingga siap untuk dikirimkan ke pelanggan, setelah dikurangi kredit dari penjualan emas dan perak dalam konsentrat. Adjusted C1 cash cost kami mengalami perbaikan dari USD(0,73) per pon terjual pada tahun 2023 menjadi USD(3,37) per pon terjual pada tahun 2024. Perbaikan ini didorong peningkatan penjualan emas dan realisasi harga jual emas yang lebih tinggi sebagai kredit produk sampingan. Sepanjang umur tambang Batu Hijau, kami memperkirakan akan tetap menjadi salah satu produsen tembaga berbiaya rendah secara global berdasarkan C1 cash cost. 

Dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, total belanja modal Amman Mineral Internasional (AMMN) pada tahun 2024 meningkat 18% menjadi USD1.792 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh proyek-proyek ekspansi, termasuk:

Smelter dan Precious Metals Refinery (PMR) sebesar USD489 juta, Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU), fasilitas liquified natural gas (LNG), serta fasilitas transmisi dan distribusi (T&D) USD261 juta, ekspansi pabrik konsentrator (termasuk desain ulang) USd610 juta, infrastruktur pendukung sebesar USD198 juta dan sustaining capital expenditures USD234 juta.

Per 31 Desember 2024, total utang Amman Mineral Internasional (AMMN) sebesar USD4.285 juta, meningkat 33% sejak Desember 2023. Mempertimbangkan total kas dan setara kas konsolidasi sebesar USD754 juta, total utang bersih menjadi USD3.531 juta. Selama tahun 2024, kami berhasil melakukan pembiayaan kembali (refinance) pinjaman jangka panjang kami dengan ketentuan yang lebih menguntungkan. Profil jatuh tempo utang telah disusun untuk mendukung program ekspansi kami dengan jadwal pembayaran kembali yang terkonsentrasi di akhir masa pinjaman. 

Estimasi cadangan dan sumber daya Amman Mineral Internasional (AMMN) yang memenuhi standar kode JORC telah diperbarui per 31 Desember 2024 dan disetujui oleh Personel Kompeten independen dari AMC Consultants Pty Ltd. Deposit Elang adalah salah satu deposit tembaga dan emas porfiri terbesar di dunia yang belum dikembangkan yang terletak dekat tambang Batu Hijau. Setelah penambangan bijih Fase 8 selesai, AMMAN berencana untuk memulai produksi dari tambang Elang, memanfaatkan infrastruktur pemrosesan yang ada di Batu Hijau sepanjang masa operasi tambang Elang. 

Pada tahun 2020, tim eksplorasi Amman Mineral Internasional (AMMN) menemukan deposit tembaga dan emas porfiri kedua di Elang, yang dikenal sebagai Elang Selatan. Deposit ini berdekatan dengan porfiri Elang utama, tetapi lebih dalam dan memiliki kadar yang sedikit lebih tinggi. Pengeboran inti yang dilakukan sejak tahun 2020, ditambah dengan kenaikan harga logam dan studi rekayasa, menunjukan bahwa tambang terbuka Elang yang didesain pada tahun 2019 untuk studi kelayakan tahun 2020 akan jauh lebih besar.

Dibandingkan dengan laporan JORC tahun lalu, cadangan bijih Elang telah meningkat secara signifikan, dengan kenaikan sebesar 79% dari 1,4 miliar metrik ton menjadi 2,5 miliar metrik ton. Pertumbuhan ini mencakup kenaikan 71% dalam kandungan tembaga, dari 10,4 miliar pon menjadi 15 miliar pon, dan kenaikan 76% dalam kandungan emas, dari 15 juta ons menjadi 26,4 juta ons. Studi kelayakan definitif untuk Elang yang dimulai pada akhir tahun 2023 diperkirakan akan selesai pada paruh pertama tahun 2025.

Amman Mineral Internasional (AMMN) memperkirakan produksi logam yang lebih rendah pada tahun 2025 karena kami beralih dari penambangan bijih segar di Fase 7 ke penambangan material batuan penutup di Fase 8. Bijih yang diproses sebagian besar akan berasal dari stockpile dan bijih segar berkadar rendah dari lingkaran luar Fase 8, yang memiliki kandungan tembaga dan emas lebih rendah daripada bijih dasar yang terletak di dasar tambang Fase 7 dan 8. Untuk tahun 2025. kami mengantisipasi produksi konsentrat sebesar 430.000 metrik ton kering, yang diproyeksikan mengandung 228 juta pon tembaga dan 90.000 ons emas. Saat kami mencapai inti bijih Fase 8 pada tahun 2026, produksi logam akan meningkat secara signifikan, diperkirakan melampaui kinerja historis.

Sebagai bagian dari transformasi bisnis dan smelter ramp-up yang sedang berlangsung, kami mengambil pendekatan konservatif terhadap operasional kami pada tahun 2025. Pada kuartal keempat tahun 2024, kami mencadangkan sebagian dari produksi konsentrat untuk mendukung smelter ramp-up, yang menghasilkan sekitar 190.000 metrik ton kering persediaan pada akhir tahun 2024, dan penjualan ditunda hingga produksi smelter meningkat. Kami berhasil memproduksi anoda tembaga pertama pada 12 Februari 2025, yang menandai tonggak penting lainnya dalam proyek smelter. Katoda tembaga pertama akan dihasilkan pada akhir Maret 2025. 

Panduan produksi Amman Mineral Internasional (AMMN) bergantung pada perkiraan bijih yang ditambang dan konsentrat yang dihasilkan. Mengingat tantangan dalam meningkatkan kapasitas smelter, untuk memperkirakan produksi katoda tembaga dan emas batangan sepanjang tahun sulit dilakukan. Untuk mengatasi  kemungkinan terbatasnya produksi dari smelter, kami akan secara resmi meminta kepada pemerintah untuk memberikan ijin ekspor konsentrat.