BEI Akan Cabut Notasi G Emiten Bank Milik Dato Sri Tahir (MAYA), Ini Sebabnya
EmitenNews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan bahwa emiten bank milik Dato Sri Tahir, PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA) telah membenahi transaksi terafiliasinya.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengungkapkan, berdasarkan hasil tindak lanjut Bursa, diperoleh informasi bahwa MAYA telah memenuhi seluruh kewajibannya.
“Dengan demikian pengenaan Notasi Khusus G akan berakhir sesuai ketentuan, yaitu 1 bulan setelah tanggal pengenaan Notasi Khusus,” jelas Nyoman kepada media, usai pencatatan Surat Berharga Perpetual IIF di gedung BEI Senin (15/1).
Ditambahkan, pengenaan notasi khusus G kepada MAYA dimulai pada tanggal 2 Januari 2024 dan akan berakhir setelah periode 1 bulan sejak notasi mulai dikenakan, yaitu 1 Februari 2024.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan(OJK) telah melayangkan peringatan tertulis kepada PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA) karena melanggar peraturan peraturan pasar modal kategori sedang.
Hal itu terungkap setelah regulator bursa menyematkan notasi khusus G pada ujung kode emiten bank milik Dato Sri Tahir itu yang terpantau sejak perdagangan hari ini, Kamis(4/1/2024).
Untuk diketahui, notasi khusus huruf G itu disematkan bagi kode saham yang perusahaannya mendapat Sanksi Administratif dan/atau Perintah Tertulis dari OJK yang dikenakan terhadap Perusahaan Tercatat karena pelanggaran peraturan di bidang Pasar Modal dengan kategori Pelanggaran Sedang.
Sebelumnya Deputi Komisioner Pengawas Emiten, Transaksi Efek, dan Pemeriksaan Khusus Otoritas Jasa Keuangan, Djustini Septiana menjelaskan, pelanggaran yang dimaksud terkait transaksi afliasi.
"Bank Mayapada kena sanksi terkait pelanggaran ketentuan tentang transaksi afiliasi," terang dia Kamis (4/1/2024).
Related News
Siapkan Rp752 Miliar, PTKS (KRAS) Buka Program Pensiun Dini Karyawan
Chengdong Jual 3,7 Miliar Saham BUMI, Kepemilikan Turun ke 5,99 Persen
KOBX Distribusi Perdana Dump Truck Hybrid ke Pelanggan
IMJS Gelontorkan Tambahan Modal Rp499,28 Miliar ke Indorent
Setop Buyback Saham OMED, Emiten Alkes Habiskan Rp4,88 Miliar
Surat UMA BEI Melonjak Drastis, Saham Liar Makin Banyak?





