BEI Bendung Lompatan Enam Saham, Dua Bakal Berstatus FCA!
Ilustrasi Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) dan dinamika penguatan serta penurunan indeks.
EmitenNews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi menghentikan laju perdagangan lima saham tengah berakselerasi, yaitu Sanurhasta Mitra (MINA), Red Planet Indonesia (PSKT), Buana Artha Anugerah (STAR), Maha Properti Indonesia (MPRO), Platinum Wahab Nusantara (TGUK), dan Asri Karya Lestari (ASLI).
Suspensi tersebut mulai berlaku efektif pada Selasa (2/12), sebagaimana disampaikan oleh Kepala Divisi Peraturan dan Operasional Perdagangan BEI, Pande Made Kusuma Ari A.
Sebelum dikenai suspensi pada perdagangan Senin (1/12), dua saham tercatat menyentuh Auto Rejection Atas (ARA). Saham STAR melonjak 34,41 persen atau 64 poin ke Rp250, disusul ASLI terbang 24,87 persen atau 98 poin ke Rp492. Kelima saham tercatat bergerak serempak dalam pola reli yang agresif sejak awal November.
PSKT, yang terafiliasi dengan investor Happy Hapsoro, menguat 72,22 persen dalam sepekan ke Rp310. Dalam sebulan melesat 126,28 persen dari Rp137, dan dalam setahun terakhir meroket 868,75 persen dari harga awal Januari di Rp32 per saham. Kenaikan serupa juga terjadi pada emiten Hapsoro yang satu lagi yakni, MINA naik 71,67 persen dalam sepekan ke Rp412, melesat 131,46 persen dalam sebulan dari Rp178, dan menanjak 776,60 persen sepanjang tahun dari level Rp47.
MPRO, yang terakhir diketahui terkait dengan Dato' Sri Tahir, turut mengalami reli kuat. Dalam sepekan saham ini menguat 21,76 persen ke Rp11.750, dalam sebulan naik 80,77 persen dari Rp6.500, dan dalam setahun tumbuh 481,68 persen dari Rp2.020. STAR pun mencatat reli paling agresif, dengan kenaikan 117,39 persen sepekan ke Rp250, melesat 252,11 persen dalam sebulan dari Rp71, dan menguat 400 persen dari posisi awal tahun di Rp50.
TGUK tercatat sejak 23 Mei 2025 hingga 7 bulan lamanya harganya terkunci di Rp137 dan sepanjang tahun terakhir TGUK mengalami reli naik 174% naik 87 poin dari harga awal Januari di Rp50.
ASLI melengkapi deretan reli ekstrem tersebut. Dalam sepekan saham ini menguat 74,47 persen ke Rp492, dalam sebulan naik 146 persen dari Rp200, dan sepanjang tahun melonjak 864,71 persen dari harga awal Januari di Rp51 per saham.
BEI mengkategorikan suspensi menjadi tiga tingkat. MINA, PSKT, STAR, dan TGUK terkena suspensi pertama selama satu hari dan kembali normal pada perdagangan berikutnya.
Adapun ASLI dan MPRO masuk suspensi ketiga yang dapat berpotensi diperkirakan berlangsung hingga satu bulan dan diarahkan menuju status efek pengawasan khusus atau Full-Call Auction (FCA). (*)
Related News
Dua Saham FCA Kompak Melesat ARA Usai Buka Suspensi
Terjangkit UMA, Suspensi Bayangi Dua Saham Ini
BEI Juga Mupeng Bila IHSG bisa tembus 36.000…
BEI Kaji Indeks Baru Danantara Hingga Dual Listing ETF di Bursa Global
Galakkan Pendalaman Pasar, BEI Launching SPPA Repo dan ETP Antarpasar
Dua Saham Lepas Suspensi Kembali Mencuat, Ada Milik Hapsoro!





