BEI Gembok Lima Saham Melesat, Dua Sempat Sentuh ARA!
Lantai perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta.
EmitenNews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali memberitahukan suspensi lima saham yang dalam beberapa hari terakhir melaju terlalu kencang hingga akhirnya dihentikan sementara perdagangannya.
Kelima saham yang dikunci sementara itu adalah PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO), PT Black Diamond Resources Tbk (COAL), PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR), PT Lima Dua Lima Tiga Tbk (LUCY), dan PT Intan Baru Prana Tbk (IBFN). Semuanya sama-sama menampilkan pola yang mirip yakni, grafik harga yang menanjak terjal dan volume transaksi yang meledak dalam waktu singkat.
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono, menuturkan bahwa suspensi diberlakukan sebagai bentuk cooling down usai terjadinya kenaikan harga beruntun. BEI menetapkan suspensi berlaku diterapkan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai mulai Rabu (3/12/2025), sejak sesi I, sampai bursa mengeluarkan pengumuman lanjutan.
“Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan,” ujar Yulianto dalam keterbukaan informasi yang dikutip Rabu (3/12).
Di balik penguncian, kelima saham memang sempat mencatatkan reli yang mencolok sepanjang perdagangan Selasa (2/12).
YELO naik tipis namun stabil, menguat 4,07 persen ke Rp128 per saham dan sempat menyentuh Rp134. COAL melaju lebih agresif 7,14 persen ke Rp120 dan sempat terangkat hingga Rp146. VKTR harganya melonjak 17,12 persen ke Rp650 per lembar, LUCY tidak mau ketinggalan, saham kafe tersebut naik 9,28 persen ke Rp212, sekaligus menyentuh harga tertinggi harian (Auto-Rejection Atas/ARA). Diikuti pula oleh IBFN yang juga menutup hari dengan lonjakan di harga ARA 9,57 persen ke Rp126 per saham.
YELO dalam sepekan tercatat menguat 18,52 persen naik 20 poin di Rp128 dalam sebulan melanjutkan kenaikan hingga 88,24 persen naik dari sebelumnya Rp68 pada 3 November 2025 dan sepanjang tahun terakhir telah melesat setinggi 700 persen dari awal Januari di Rp16 perak per lembar.
Lalu, saham COAL tercatat dalam sepekan menguat 84,62 persen naik 55 poin di Rp120 dalam sebulan mengalami lonjakan sebesar 118,18persen naik dari Rp55 pada 3 November 2025 dan dalam sepanjang tahun terakhir meloncat 160,87 persen dari harga Januari tertakar di Rp46 perak per lembar.
Kemudian ada pula saham VKTR milik grup Bakrie yang dalam sepekan melonjak 70,52 persen naik 152 poin di Rp650 dalam sebulan melanjutkan kenaikan sebesar 96,97 persen naik dari sebelumnya Rp330 pada 3 November 2025 dan sepanjang tahun terakhir telah meroket 400 persen dari sebelumnya Rp130 pada awal Januari 2025.
Selanjutnya, saham LUCY kalau misalkan mengalami kenaikan 44,22 persen naik 65 poin di Rp212 kemudian dalam sebulan melanjutkan kenaikan hingga 96,30 persen naik dari Rp108 ganda 3 November 25 dalam sepanjang tahun terakhir meloncat 60,61 persen dari harga awal Januari di Rp132.
Terakhir, saham IBFN dalam sepekan menguat 31,25 persen naik 30 poin di Rp126 lalu dalam sebulan melesat setinggi 157,14 persen dari sebelumnya Rp49 November 2025 dan sepanjang tahun terakhir sahamnya kian terbang 800 persen dari harga awal Januari di rp14 perak per lembar. (*)
Related News
Empat Saham Lepas Suspensi, Dua Emiten Suami Puan Ngebut
Terinfeksi UMA, Satu Saham Melejit Dua Tersungkur
Dua Saham FCA Kompak Melesat ARA Usai Buka Suspensi
Terjangkit UMA, Suspensi Bayangi Dua Saham Ini
BEI Bendung Lompatan Enam Saham, Dua Bakal Berstatus FCA!
BEI Juga Mupeng Bila IHSG bisa tembus 36.000…





