EmitenNews.com - PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) sahamnya bergerak liar pasca pengumuman Pengambilalihan Saham oleh Hanwha Life Insurance  beberapa waktu. Sehingga Volatilitas harga saham bank grup Lippo dipertanyakan Bursa Efek Indonesia (BEI).

Harga saham NOBU menyentuh batas auto reject bawah (ARB) ke Rp550 pada penutupan perdagangan Jumat (31/1/2025) setelah sempat hampir mencetak batas auto reject atas (ARA) pada pembukaan. Saat itu, hari di mana dokumen Ringkasan Rancangan Pengambilalihan Saham diterbitkan perseroan.

Lalu, sehari setelahnya, harga saham bank KBMI I itu rebound setelah menguat 14,55 persen ke Rp630. Pada penutupan perdagangan kemarin, harga saham NOBU bergerak sideways. Sepanjang perdagangan, saham Nobu Bank berada dalam rentang Rp610-Rp650.

Pada perdagangan hari ini Kamis (5/2) saham NOBU turun Rp10 atau melemah 2 % menjadi Rp620 per lembar saham.

Corporate Secretary NOBU, Mario Satrio menyampaikan bahwa, perseroan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat memengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal.

"Selain sebagaimana telah diungkap dalam Ringkasan Rancangan Pengambilalihan Saham yang diumumkan oleh perseroan bersama Hanwha Life Insurance pada tanggal 31 Januari 2025," katanya dalam menjawab surat BEI Rabu  (5/2/2025).

Menurut Mario, rencana akuisisi mayoritas saham NOBU oleh Hanwha Life menjadi satu-satunya aksi korporasi yang dilakukan oleh perseroan dalam tiga bulan mendatang. Rencana itu menjadi satu-satunya fakta material resmi dari manajemen.

Di samping itu, kata dia, perseroan tidak mengetahui adanya aktivitas dari pemegang saham tertentu dari NOBU yang memengaruhi keputusan investasinya. Seluruh fakta atau informasi material dituangkan dalam prospektus akuisisi Nobu Bank oleh Hanwha Life.

Perlu diketahui, Hanwha Life berencana mengakuisisi 40 persen saham NOBU dari entitas bisnis terafiliasi Lippo Group. Mereka masing-masing PT Putera Mulia Indonesia, PT Prima Cakrawala Sentosa, PT Multipolar Tbk (MLPT), PT Star Pacific Tbk (LPLI), PT Inti Anugerah Pratama, PT Ciptadana Capital, dan PT Lenox Pasifik Investama Tbk (LPPS).

Rencana akuisisi tersebut telah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 24 Januari 2025. Rencananya, NOBU akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 Maret 2025 sebelum meminta persetujuan OJK dua hari setelahnya.