EmitenNews.com -Bursa Efek Indonesia (BEI) segera meluncurkan papan pemantauan khusus hybrid dengan metode perdagangan periodic call auction untuk saham saham tidak likuid dan Continous Auction.
Salah satu kriteria metode perdagangan untuk saham saham anggota papan pemantauan khusus yang menarik perhatian yakni batas bawah harga atau (auto rejection bawah) dapat menyentuh Rp1 per lembar saham.
Menurut Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy bahwa penerapan papan pemantauan khusus tengah dalam tahap pembicaraan dengan Otoritas Jasa Keuangan.
“Kita Harapkan tahun ini,” kata dia kepada wartawan, di gedung BEI Jakarta, Jumat (27/1).
Irvan bilang papan pemantauan khusus hybrid guna membiasakan pelaku pasar dengan metode dengan metode call Auction.
“Nanti bertahap tapi tahap awal hybrid ada preodic call option dan continious auction. Nah untuk yang preodic call auction hanya ada 2 sesi matching harganya dengan tujuan monitoring lebih baik efektif,” jelas Irvan.
Ia juga bilang penerapan batas bawah harga saham papan pemantauan khusus dapat menyentuh Rp1 akan diberlakukan pada tahap berikutnya.
“Kalau yang tahap awal belum. Masih diskusi,” kata dia.
Sementara itu dalam bahan paparan BEI terkait rancangan papan pemantaun khusus bursa . terdapat dua metode perdagangan.
Related News

Turunkan Utilisasi, Kemenperin Prihatinkan Pengetatan HGBT

Penuhi Sebagian Target APBN 2025, Pemerintah Lelang SBSN 19 Agustus

Kegiatan Operasional BI pada 18 Agustus Ditiadakan

Lelang SUN, Pemerintah Serap Rp32 Triliun Dari Permintaan Rp162T

Catatan BEI, 15 Perusahaan Belum Sampaikan Laporan Keuangan

Ricky Perdana Gozali Kini Resmi jadi Deputi Gubernur BI 2025-2030