EmitenNews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali mengambil langkah tegas dengan menghentikan sementara perdagangan delapan saham yang dinilai bergerak di luar kewajaran. Suspensi ini berlaku mulai perdagangan Senin (29/9/2025).

Adapun saham yang terkena suspensi adalah PT Mandala Multifinance Tbk. (MFIN), PT Citra Putra Realty Tbk. (CLAY), PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST), PT Indonesian Tobacco Tbk. (ITIC), PT Star Pacific Tbk. (LPLI), PT Pudjiadi Prestige Tbk. (PUDP), PT Supra Boga Lestari Tbk. (RANC), dan PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk. (SMLE).

Khusus untuk MFIN, suspensi dilakukan sehubungan dengan rencana aksi korporasi berupa penggabungan usaha (merger dengan ADMF). Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 3 BEI, Lidia M. Panjaitan, menegaskan langkah tersebut diambil untuk menjaga keteraturan pasar.

“Mengingat Perseroan akan melakukan tindakan korporasi berupa penggabungan usaha yang akan mengakibatkan saham Perseroan menjadi tidak tercatat di Bursa, maka Bursa memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan efek saham PT Mandala Multifinance Tbk. (MFIN),” jelas Lidia dalam keterbukaan informasi, Jumat (26/9).

Sejumlah saham yang terkena suspensi memang sempat mencetak lonjakan harga signifikan:

CLAY: Melonjak 54,59% dalam sepekan ke Rp3.370, naik 134,03% dalam sebulan, dan reli 2.396,30% dalam setahun dari Rp110 ke Rp3.370.

FAST: Melejit 76,83% sepekan terakhir ke Rp580, sekaligus menguat 116,42% dalam tiga bulan dari Rp268.

ITIC: Naik 139,04% sebulan terakhir ke Rp545 dari Rp228.

RANC: Meroket 94,71% sebulan terakhir ke Rp810 dari Rp416.

PUDP: Terbang 118,02% sebulan terakhir ke Rp484 dari Rp222.

LPLI: Menguat 57,28% dalam seminggu ke Rp810, naik 142,51% dalam sebulan, dan reli 243,22% setahun terakhir.

SMLE: Terkerek 23,85% sepekan ke Rp322, naik 109,09% sebulan terakhir, serta melesat 278,82% dalam setahun.

BEI mengimbau investor agar memperhatikan informasi resmi dari perseroan serta tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam mengambil keputusan investasi