BEI Sorot Pergerakan Saham AirAsia (CMPP), Ini Sebabnya
Deretan Pesawat milik PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP).
EmitenNews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini tengah memantau pergerakan saham PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) yang mengalami peningkatan harga di luar kebiasaan atau yang dikenal dengan istilah Unusual Market Activity (UMA).
Dalam keterangan resminya, BEI menginformasikan bahwa kenaikan harga saham ini menarik perhatian karena tidak sesuai dengan pola transaksi yang normal.
Informasi terakhir mengenai PT AirAsia Indonesia Tbk yang tersedia di website BEI adalah laporan bulanan registrasi pemegang efek per tanggal 9 September 2024. Hingga kini, belum ada informasi lebih lanjut terkait penyebab kenaikan harga saham yang signifikan tersebut.
Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity ini, BEI sedang mencermati pola transaksi saham CMPP dan mengimbau para investor untuk memperhatikan jawaban dari perusahaan terkait permintaan konfirmasi bursa.
BEI juga menekankan pentingnya bagi investor untuk memeriksa kinerja perusahaan melalui keterbukaan informasi yang tersedia.
Selain itu, investor dihimbau untuk mengkaji ulang setiap aksi korporasi yang direncanakan oleh perusahaan jika belum mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Hal ini penting untuk memastikan keputusan investasi yang dilakukan tetap berbasis informasi yang valid dan terkini.
"BEI juga menyarankan investor untuk mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan investasi," tutup BEI dalam pernyataan resminya.
Saham CMPP dalam sepekan saham CMPP menguat 41,18%. Dalam sebulan menguat 87,50% dan naik 103,39% dalam tiga bulan terakhir.
Pada perdagangan hari ini saham CMPP masih berada di level Rp120 per lembar saham.
Dengan terus memantau perkembangan ini, diharapkan investor dapat mengambil langkah yang bijak dalam mengelola portofolio investasinya di tengah fluktuasi pasar yang terjadi.
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha