EmitenNews.com - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengasumsikan bahwa Rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2023, mencapai Rp14,75 triliun. Selain itu, target Pencatatan Efek Baru pada tahun 2023 menjadi 70 Efek Baru yang terdiri dari pencatatan efek saham, obligasi korporasi baru, dan pencatatan efek lainnya meliputi Exchange Traded Fund (ETF), Dana Investasi Real Estate (DIRE), dan Efek Beragun Aset (EBA). Hal itu disampaikan Manajemen BEI, dalam siaran persnya, yang dipublikasikan, Rabu (26/10/2022).
Target tersebut akan dicapai melalui berbagai kegiatan untuk perusahaan tercatat dan calon perusahaan tercatat yang saat ini dilakukan melalui kombinasi penyelenggaraan sosialisasi, one-on-one meeting, serta workshop. Mayoritas kegiatan tersebut sudah rutin dilaksanakan secara virtual melalui media online.
"BEI juga akan terus menerus secara aktif menarik perusahaan tercatat baru dari sektor New Economy, Start-Up, dan Renewable Energy," tulis Manajemen BEI.
BEI juga secara berkesinambungan mendukung pengembangan sekaligus kepatuhan Anggota Bursa dan Partisipan, yang diwujudkan melalui kegiatan pelatihan dan sosialisasi, pertemuan rutin, dukungan jasa informasi, serta dukungan teknis dalam pengembangan sistem dan layanan kebursaan.
Tidak hanya itu, BEI juga terus berupaya melakukan pengembangan pasar untuk meningkatkan jumlah dan aktivitas investor pasar modal. Hal ini dilakukan melalui pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat atau calon investor sekaligus investor secara efektif serta berkesinambungan yang dilakukan secara hybrid (online dan offline). Kegiatan tersebut antara lain adalah Sekolah Pasar Modal (SPM), Capital Market Summit & Expo (CMSE), public expose live, edukasi bersama dengan berbagai institusi, hingga fokus sosialisasi produk - produk kebursaan, khususnya produk waran terstruktur yang kami lihat mendapatkan respon positif dari pelaku pasar.
Memperhatikan seluruh target dan rencana kegiatan, maka BEI memproyeksikan Total Pendapatan Usaha yang akan diperoleh BEI naik sebesar Rp111,7 miliar atau naik.7,16% menjadi Rp1,67 triliun di tahun 2022. Adapun Biaya Usaha 2023 diproyeksikan naik Rp86,05 miliar atau 7,34% menjadi Rp1,26 triliun; sehingga Laba sebelum Pajak menjadi Rp559,46 miliar. Setelah dikurangi Estimasi Beban Pajak sebesar Rp131,24 miliar maka perolehan Laba Bersih BEI di tahun 2023 adalah sebesar Rp428,22 miliar;.
Selain itu, Total Aset BEI pada tahun 2023 diproyeksikan sebesar Rp6,27 triliun atau naik 8,45% dari RKAT 2022-Revisi; dengan Saldo akhir Kas dan Setara Kas (termasuk investasi jangka pendek) pada tahun 2023 diproyeksikan mencapai Rp3,09 triliun.
Related News
OJK Awasi Ketat Pinjol KoinP2P, Ini Alasannya
Pendapatan dan Laba JSPT Kompak Menguat per September 2024
IDX Gelar Ring the Bell for Climate & Closing Ceremony
IHSG Turun Tipis di Sesi I, ISAT, TLKM, ESSA Top Losers LQ45
Hasil Survei, BI Tangkap Sinyal Penghasilan Warga Bali Tumbuh Positif
BEI Pangkas Syarat NAB Pencatatan Reksa Dana Jadi Rp1M, Ini Tujuannya