BEI Telusuri Dana Setoran Modal Right Issue Grup Djarum (TOWR)

Salah satu menara milik TOWR
EmitenNews.com - Emiten menara grup Djarum Sarana Menara Nusantara (TOWR), belum dapat memastikan kreditur yang akan dibayar dari dana hasil setoran modal yang berasal dari Dwimuria Investama Andalan milik Hartono bersaudara.
Hal itu terungkap dari jawaban manajemen emiten menara telekomunikasi grup Djarum atas pertanyaan Bursa Efek Indonesia (BEI) dikutip Kamis 7 November 2024.
“ Perseroan masih melakukan finalisasi atas detail rencana penggunaan dana PMHMETD I, termasuk pinjaman yang akan dilunasi,” jawab Sekretaris Perusahaan TOWR, Monalisa Irawan.
Sebelumnya, TOWR mengabarkan Dwimuria Investama Andalan telah menyatakan kesiapan menjadi pembeli siaga dari Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) 1 atau right issue.
Dalam aksi korporasi ini, TOWR menawarakan 4.998.674.660 saham baru bernominal Rp10 per saham atau setara 9,08 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Dengan harga pelaksanaan Rp900 per lembar maka TOWR akan meraup dana sebesar Rp4,498 triliun.
Namun Sapta Adhikari Investama selaku pemegang 55,49 persen kepemilikan pada TOWR telah menyatakan tidak akan menyerap selembar pun saham right issue. Sehingga, porsi sahammya akan turun menjadi 50,45 persen
Sebaliknya, Dwimuria Investama Andalan yang saat ini memegang 5,59 persen porsi saham TOWR menyanggupi menyerap seluruh saham right issue yang tidak ditebus pemiliknya. Sehingga porsi kepemilikannya pada TOWR akan meningkat menjadi 14,26 persen.
Rencananya, dana hasil right issue akan digunakan untuk pembayaran pinjaman dan untuk keperluan modal kerja Perseroan dan/atau Protelindo.
Perlu diketahui, utang bank kepada pihak ketiga jangka pendek mencapai Rp14,165 triliun per 30 September 2024. Sedangkan utang bank pihak berelasi jangka pendek Rp5,5 miliar. Ditambah obligasi senilai Rp3,987 triliun yang jatuh tempo kurang 1 tahun dari akhir September 2024.
Pada periode yang sama, TOWR mencatat utang bank jangka panjang kepada pihak ketiga Rp27,281 triliun.
Selain itu tercatat utang jangka panjang kepada pihak berelasi dalam hal ini BCA senilai Rp4,686 triliun.
Sedangkan, Keluarga Hartono mengendalikan BCA melalui Dwimuria Investama Andalan.
Related News

Lebaran Praktis! Transaksi QRIS Makin Nyaman dengan BRImo

Tumbuh Minimalis, GJTL 2024 Raup Laba Rp1,18 Triliun

Surplus 22 Persen, TRIS 2024 Kemas Laba Bersih Rp82,90 Miliar

Laba dan Pendapatan Positif, Ini Kinerja MTDL 2024

Melejit 88 Persen, ASLC 2024 Catat Laba Rp50,3 Miliar

Kapok Rugi! Laba INOV 2024 Melambung 275 Persen