BEI Umumkan 10 Saham Terbang Ratusan Persen, Satu Dari FCA

Ilustrasi tren penurunan harga (downtrend).
EmitenNews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan tengah mencermati pergerakan tidak biasa (Unusual Market Activity/UMA) pada sepuluh saham mulai hari ini Rabu (1/10).
Saham tersebut meliputi PT DFI Retail Nusantara Tbk. (HERO), PT Indo Oil Perkasa Tbk. (OILS), PT Intan Baru Prana Tbk. (IBFN), PT RMK Energy Tbk. (RMKE), PT Multipolar Tbk. (MLPL), serta PT Indonesia Pondasi Raya Tbk. (IDPR).
Selain itu, BEI juga memasukkan PT Dewi Shri Farmindo Tbk. (DEWI), PT Estika Tata Tiara Tbk. (BEEF), PT Koka Indonesia Tbk. (KOKA), dan PT Sumber Energi Andalan Tbk. (ITMA) dalam daftar saham yang ddiawasi Bursa.
Pascaterbit pengumuman UMA pada sesi I perdagangan Rabu (1/10), tercatat MLPL, emiten grup Lippo itu merosot sebesar 3,36% turun 8 poin menuju Rp230.
MLPL Dalam sebulan terakhir terbang 72,93 persen dari harga Rp131 pada 1 September 2025. Dalam enam bulan terakhir MLPL terbang 164,3 persen dari harga Rp87 pada 1 April 2025. Secara tahunan MLPL melambung 116,9 persen dari harga Rp106 pada 2 Januari 2025.
KOKA hari in ikut melemah 1,29% atau berkurang 4 poin ke Rp306. KOKA Dalam sebulan terakhir terbang 236,2 persen dari harga Rp91 pada 1 September 2025. Dalam enam bulan terakhir KOKA terbang 255 persen dari harga Rp86 pada 1 April 2025. Secara tahunan KOKA melambung 370 persen dari harga Rp65 pada 6 Januari 2025.
ITMA juga terkoreksi 1,78% menjadi Rp1.105 setelah turun 20 poin. ITMA Dalam sebulan terakhir terbang 33,1 persen dari harga Rp830 pada 1 September 2025. Dalam enam bulan terakhir ITMA terbang 38,9 persen dari harga Rp795 pada 1 April 2025. Secara tahunan ITMA melambung 34,7 persen dari harga Rp820 pada 2 Januari 2025.
Sementara itu, BEEF hari ini justru menguat 6,36% atau bertambah 35 poin ke posisi Rp585.
BEEF Dalam sebulan terakhir terbang 97,4 persen dari harga Rp296 pada 1 September 2025. Dalam enam bulan terakhir BEEF terbang 230,5 persen dari harga Rp176 pada 8 April 2025. Secara tahunan BEEF melambung 355,8 persen dari harga Rp128 pada 2 Januari 2025.
Kenaikan juga terlihat pada RMKE hari ini yang naik 1,37% menuju Rp1.845 setelah bertambah 25 poin.
Dalam satu bulan terakhir RMKE terbang 101 persen dari harga Rp920 pada 1 September 2025. Dalam enam bulan terakhir RMKE terbang 271 persen dari harga Rp498 pada 8 April 2025.Secara tahunan RMKE melambung 269 persen dari harga Rp550 pada 2 Januari 2025.
Sebaliknya, OILS hari ini melemah tipis 0,77% ke Rp258. DEWI terkorehksi 0,86% ke Rp115. OILS Dalam sebulan terakhir terbang 98,4 persen dari harga Rp130 pada 1 September 2025.Dalam enam bulan terakhir OILS terbang 218 persen dari harga Rp81 pada 8 April 2025. Secara tahunan OILS melambung 168,7 persen dari harga Rp96 pada 2 Januari 2025.
Tekanan jual lebih dalam terjadi pada HERO yang anjlok 5,81% atau terpangkas 45 poin ke Rp730. HERO Dalam sebulan terakhir terbang 88,1 persen dari harga Rp338 pada 1 September 2025. Dalam enam bulan terakhir HERO terbang 74,6 persen dari harga Rp418 pada 8 April 2025. Secara tahunan HERO melambung 33,9 persen dari harga Rp545 pada 2 Januari 2025.
Di sisi lain, IDPR mencetak lonjakan signifikan 15,26% menjadi Rp438 setelah naik 58 poin. IDPR Dalam sebulan terakhir terbang 78,5 persen dari harga Rp246 pada 1 September 2025. Dalam enam bulan terakhir IDPR terbang 175,4 persen dari harga Rp159 pada 8 April 2025. Secara tahunan IDPR melambung 170,3 persen dari harga Rp162 pada 2 Januari 2025.
Adapun IBFN pada hari ini terkoreksi tajam 8,89% ke Rp82. IBFN Dalam sebulan terakhir terbang 173,3 persen dari harga Rp30 pada 1 September 2025. Dalam enam bulan terakhir IBFN terbang 645 persen dari harga Rp11 pada 8 April 2025. Secara tahunan IBFN melambung 530,7 persen dari harga Rp13 pada 2 Januari 2025.
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono, menuturkan bahwa pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran aturan pasar modal.
“Bursa saat ini sedang mencermati pola transaksi saham-saham tersebut dan mengimbau investor berhati-hati sebelum mengambil keputusan investasi,” jelasnya.
Related News

HILL Dilepas Lagi 16,2 Juta Lembar Saat Harga Naik

Pengendali GPRA Kembali Buang 125 Juta Lembar, Kenapa?

FITT Klarifikasi ke BEI, Pengendali Baru Bukan Afiliasi KOKA

Homeco Living (LIVE) Incar Penjualan Rp90M di IHLS EXPO 2025

MahakaX (ABBA) dan Tencent Cloud Kembangkan AI di Indonesia

COCO Patok Right Issue Rp100 per Saham, Rasio 1:3, Ini Jadwalnya