BEI Ungkap Grand Launching Single Stock Future 11 November 2024

Direktur Utama BEI, Iman Rachman (kedua dari kiri) tengan berbincang dengan tiga direktur SRO usai Capital Market Journalist Workshop di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Kamis.
EmitenNews.com - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana akan melangsungkan grand launching instrumen investasi Single Stock Future (SSF) sekitar pekan kedua bulan November 2024 mendatang.
"Insyaallah Minggu, 11 November (2024) ini kita akan grand launching (SSF), sudah ada tiga Anggota Bursa (AB) dan kita harapkan juga pada saat launching sudah ada transaksi itu," ujar Direktur Utama BEI Iman Rachman dalam Capital Market Journalist Workshop di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Kamis.
Iman menjelaskan, bahwa dalam grand launching instrumen SSF tersebut akan dilakukan bersama dengan tiga Anggota Bursa (AB).
"Dan kita harapkan juga pada saat launching, sudah ada transaksi lagi," ujar Iman.
Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menjelaskan SSF merupakan perjanjian atau kontrak antara dua belah pihak untuk menjual atau membeli suatu saham di masa depan dengan harga yang telah ditentukan.
“Berbeda dengan produk derivatif BEI lainnya yang didasari oleh indeks saham dan surat utang negara, efek yang mendasari SSF adalah saham,” ujar Jeffrey.
Ia menyebut, SSF juga memiliki satuan kontrak yang paling rendah dibandingkan produk derivatif lainnya, sehingga modal yang dibutuhkan investor untuk dapat mulai berinvestasi SSF lebih kecil.
“Jadi, yang menjadi underline-nya ini nanti adalah saham. Ini adalah salah satu produk atau instrumen yang bisa digunakan oleh investor untuk mendapatkan keuntungan baik pada saat market bullish maupun sedang bearish," ujar Jeffrey.
Related News

Jam 6.00-10.00 Berlaku Contra Flow di Tol Dalam Kota Arah Jakarta

Mulai Besok Barang Pribadi Sampai USD500 Tak Kena PPN, PPnBM dan PPh

OJK Rilis Aturan Baru, Perusahaan Asuransi Harus Miliki DPM

Dana Asing Keluar Pasar Modal Capai Rp45,19 Triliun, Ini Catatan OJK

Ajukan IPO di Pasar Modal, 28 Perusahaan dalam Telaah OJK

LPS Punya Rp255 Triliun untuk Jamin Simpanan Nasabah