EmitenNews.com - Aksi PT Akulaku Silvrr Indonesia mengoleksi saham Bank Neo Commerce (BBYB) belum surut. Dalam tempo empat hari perdagangan bursa, Akulaku telah menyerok 3.550.000 atau 3,55 juta lembar.


Akumulasi beli Akulaku terhadap saham Bank Neo terjadi periode 10-15 Februari 2022. Sayangnya, aksi sapu bersih saham tersebut tidak disertai dengan harga pembelian per lembar saham.


Pada 15 Februari 2022, Akulaku memborong 450 ribu lembar. Lalu, pada 14 Februari 2022 menyerok 900 ribu lembar, lanjut 11 Februari 2022 membeli 1,2 juta lembar, dan 10 Februari 2022 membungkus satu juta lembar. 


Menyusul transaksi itu, dominasi kepemilikan saham Akulaku makin tidak terkejar. Kini, Akulaku memangku 2,374 miliar lembar atau 25,23 persen. Bertambah dari periode 10 Februari 2022 sebanyak 2,373 miliar lembar atau 25,20 persen. 


Sebelumnya, periode 4-9 Februari 2022, Akulaku menebus 4.511.600 alias 4,51 juta lembar. Periode akumulasi saham Bank Neo oleh Akulaku pada 4 Februari 2022 sebanyak 1,4 juta lembar. Lalu, pada 7 Februari 2022, Akulaku menyerok 1,08 juta lembar. Aksi beli berlanjut pada 8 Februari 2022.


Periode 8 Februari 2022 itu, Akulaku memborong saham Bank Neo 596.600 lembar, dan 9 Februari 2022 menyapu bersih 1,43 juta lembar. Jadi, kalau dikalkulasi dengan harga saham Bank Neo, per Kamis, 10 Februari 2022, di kisaran Rp2.260 per saham, Akulaku merogoh kocek Rp10,19 miliar untuk menebus 4,51 juta lembar.


Menyusul transaksi itu, Akulaku kini mengempit saham Bank Neo sebanyak 2,37 miliar lembar atau setara 25,20 persen. Bertambah dari edisi 4 Februari 2022 sebanyak 2,36 miliar lembar atau 25,15 persen.   


Sebelumnya, Akulaku Silvrr menyapu bersih 3.848.000 atau 3,84 juta lembar. Koleksi sepanjang 31 Januari 2022, 2-3 Februari 2022 itu, Akulaku dipaksa merogoh kocek Rp8,19 miliar. Menyusul transaksi itu, kaveling saham Akulaku di tubuh Bank Neo makin tidak terkejar. Akulaku menguasai 2,36 miliar lembar atau 25,15 persen. Bertambah 0,04 persen dari sebelumnya 2,36 miliar lembar alias 25,11 persen. (*)