EmitenNews.com -TikTok sebagai bagian dari ByteDance Ltd (China) dikabarkan telah mencapai kesepakatan untuk berinvestasi di salah satu unit Grup GoTo (GOTO) di Indonesia dan bekerja sama dalam layanan belanja online, yang memelopori platform e-commerce melampaui wilayah Indonesia.
Layanan video milik Tiongkok ini telah setuju secara luas untuk bekerja sama dengan Tokopedia milik GoTo alih-alih bersaing langsung dengan platform Indonesia, kata sejumlah sumber yang mengetahui perjanjian tersebut. Kedua pihak berencana untuk mengumumkan rincian kerja sama tersebut secepatnya pada pekan depan, kata sumber tersebut, dan meminta untuk tidak disebutkan namanya karena kesepakatan belum diresmikan.
Meskipun kedua perusahaan telah mencapai kesepakatan informal, rincian akhir dari aliansi tersebut sedang diselesaikan dan dapat berubah sebelum diumumkan, kata sumber tersebut. Perjanjian tersebut juga masih harus menunggu persetujuan regulator dan masih bisa gagal, tambah mereka.
Investasi di Tokopedia akan menjadi investasi pertama bagi TikTok Shop, cabang layanan video ByteDance yang berkembang pesat dan membuat terobosan dalam belanja online dari Amerika hingga Eropa. Namun kemajuannya di Indonesia berhadapan dengan Sea Ltd dan Tokopedia terhenti ketika pemerintah Indonesia - mengikuti desakan pedagang offline - memaksa TikTok untuk memisahkan layanan pembayaran dari layanan belanja jika ingin tetap beroperasi di Indonesia.
Kini, kerja sama dengan operator lokal dapat menjadi model bagi TikTok dalam melakukan ekspansi di pasar lain seperti Malaysia, di mana pemerintah telah mengisyaratkan kesediaannya untuk meninjau kembali pengaruh pemain luar negeri seperti TikTok. Bloomberg News melaporkan bulan lalu bahwa TikTok dan GoTo sedang mendiskusikan potensi investasi tetapi opsi lainnya adalah usaha patungan. Hal ini mungkin memerlukan pembangunan platform e-commerce baru. Namun, sejauh ini, belum ada pernyataan resmi dari perwakilan TikTok dan GoTo.
Tujuan utama ByteDance adalah menghidupkan kembali layanan belanja online di Indonesia yang merupakan arena ritel terbesar di Asia Tenggara. TikTok, satu-satunya platform yang langsung terkena dampak peraturan baru dari pemerintah Indonesia, telah menghentikan layanan belanja online untuk mematuhi pembatasan tersebut.
Indonesia merupakan pasar pertama dan terbesar bagi TikTok Shop. Perusahaan ini memulai layanannya di Indonesia pada tahun 2021 dan kesuksesan instannya di kalangan pembeli muda yang menyukai video mendorongnya untuk berekspansi ke pasar lain termasuk Amerika Serikat.
Bagi GoTo, perusahaan internet terbesar di Indonesia, kesepakatan dengan TikTok bisa berisiko karena akan membantu pesaing ritel online besarnya untuk beroperasi di negara tersebut. Namun di sisi lain, hal ini juga akan memberikan GoTo mitra media sosial global yang kuat dalam sebuah perjanjian yang dapat meningkatkan volume belanja, logistik dan pembayaran untuk kedua perusahaan.
TikTok telah berupaya melibatkan pejabat pemerintah dan perusahaan media sosial lainnya untuk mencari cara memulai kembali operasi e-commerce di negara tersebut. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan TikTok telah berbicara dengan lima perusahaan termasuk Tokopedia, PT Bukalapak.com, dan Blibli tentang kemungkinan kemitraan.
Indonesia adalah salah satu negara pertama di Asia Tenggara yang melakukan perlawanan terhadap TikTok. Mengatasi konflik ini akan menjadi hal yang sangat penting bagi perusahaan karena pemerintah di seluruh dunia menilai bagaimana negara terbesar di Asia Tenggara ini bergerak untuk mengekang kehadiran e-commerce raksasa media sosial yang sedang berkembang ini. TikTok mengatakan beberapa bulan sebelumnya bahwa mereka akan menginvestasikan miliaran dolar ke wilayah tersebut.
Menyusul pembatasan yang diberlakukan di Indonesia, negara tetangga Malaysia mengatakan pihaknya sedang mempelajari kemungkinan meregulasi TikTok dan operasi e-commerce-nya. Pemimpin media sosial ini sudah menghadapi kemungkinan larangan dan pengawasan di negara-negara seperti AS, Eropa, dan India karena masalah keamanan nasional.
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha