EmitenNews.com - Smartfren Telecom (FREN) mengakhiri 2024 dengan tabulasi rugi Rp1,29 triliun. Drop 1.190 persen dari episode sama akhir 2023 dengan nilai boncos Rp108,92 miliar. Menyusul hasil itu, rugi dasar per saham minus Rp3,01 dari sebelumnya Rp0,32. 

Pendapatan usaha Rp11,41 triliun, melorot dari edisi sama 2023 senilai Rp11,65 triliun. Jumlah beban usaha Rp11,72 triliun, susut 5,49 persen dari periode sama 2023 sebesar Rp11,11 triliun. Penyusutan dan amortisasi Rp4,88 triliun, bengkak dari fase sama tahun sebelumnya Rp4,6 triliun.

Operasi, pemeliharaan dan jasa telekomunikasi Rp4,3 triliun, bengkak dari Rp3,92 triliun. Penjualan dan pemasaran Rp1,6 triliun, bengkak dari Rp1,48 triliun. Beban karyawan Rp718,36 miliar, berkurang dari Rp881,87 miliar. Beban umum dan administrasi Rp224,87 miliar, bertambah dari Rp222,87 miliar. 

Rugi usaha Rp309,34 miliar, longsor 156,89 persen dari edisi sama 2023 surplus Rp543,7 miliar. Keuntungan dari utang obligasi atau liabilitas derivatif Rp116,09 miliar, susut dari Rp750,29 miliar. Keuntungan dari investasi dalam salam Rp88,43 miliar, melesat 118,9 persen dari tekor Rp467,83 miliar. 

Penghasilan bunga Rp33,41 miliar, melonjak signifikan dari Rp4,57 miliar. Keuntungan kurs mata uang asing Rp32,33 miliar, drop dari Rp338,26 miliar. Beban bunga dan keuangan lainnya Rp1,31 triliun, naik dari Rp1,27 triliun. Lain-lain Rp70,64 miliar, turun dari Rp194,32 miliar. Beban lain-lain Rp977,01 miliar, bengkak dari Rp458,56 miliar. 

Rugi sebelum pajak Rp1,28 triliun, longsor parah dari untung Rp85,13 miliar. Beban pajak tangguhan senilai Rp8,61 miliar, mengalami penyusutan dari edisi sama tahun sebelumnya Rp194,09 miliar. Rugi tahun berjalan Rp1,29 triliun, bengkak parah dari edisi sama tahun lalu Rp108,95 miliar. 

Total ekuitas Rp21,44 triliun, melonjak signifikan dari akhir 2023 sebesar Rp15,67 triliun. Defisit Rp26,33 triliun, bengkak dari akhir tahun sebelumnya Rp25,04 triliun. Jumlah liabilitas Rp21,73 triliun, berkurang signifikan dari Rp29,37 triliun. Jumlah aset Rp43,18 triliun, berkurang dari akhir tahun sebelumnya Rp45,04 triliun. (*)