EmitenNews.com - Surya Semesta Internusa (SSIA) per 31 Maret 2024 mengemas rugi Rp14,87 miliar. Bengkak 59 persen dari episode sama tahun lalu minus Rp9,33 miliar. Dengan begitu, rugi per saham dasar menjadi Rp3,26 dari sebelumnya Rp2,05. 

Pendapatan usaha Rp1,09 triliun, melejit 14 persen dari edisi sama tahun lalu Rp958,95 miliar. Beban langsung Rp784,64 miliar, membengkak dari periode sama tahun lalu Rp730,62 miliar. Laba kotor terakumulasi sebesar Rp306,98 miliar, melesat 34 persen dari posisi sama tahun lalu senilai Rp228,32 miliar. 

Beban penjualan Rp20,50 miliar, bengkak dari Rp16,49 miliar. Beban umum dan administrasi Rp168,28 miliar, bengkak dari Rp139,39 miliar. Penghasilan lainnya Rp16,68 miliar, menyusut dari edisi sama tahun lalu Rp18,55 miliar. Beban lainnya Rp43,07 miliar, bengkak dari sebelumnya Rp6,67 miliar. 

Laba usaha terakumulasi Rp91,80 miliar, surplus 8,87 persen dari Rp84,32 miliar. Beban pajak final Rp23,24 miliar, bengkak dari Rp22,24 miliar. Beban keuangan Rp57,25 miliar, bertambah dari Rp51,46 miliar. Bagian rugi entitas asosiasi Rp1,43 miliar, susut dari Rp1,57 miliar. Bagian laba entitas ventura bersama Rp14,34 juta, turun dari Rp19,93 juta. 

Laba sebelum pajak penghasilan Rp9,88 miliar, melejit dari episode sama tahun sebelumnya Rp9,04 miliar. Beban pajak penghasilan Rp8,37 miliar, bengkak dari periode sama tahun lalu Rp4,52 miliar. Laba periode berjalan Rp1,51 miliar, anjlok dari fase sama 2023 senilai Rp4,52 miliar.

Jumlah ekuitas tercatat Rp4,50 triliun, menanjak dari akhir tahun sebelumnya senilai Rp4,44 triliun. Total liabilitas terkumpul Rp3,70 triliun, mengalami penyusutan dari akhir 2023 senilai Rp3,97 triliun. Jumlah aset Rp8,20 triliun, mengalami penciutan dari akhir tahun lalu Rp8,41 triliun. (*)