EmitenNews.com - PT Omni Inovasi Indonesia (TELE) per 30 September 2022 mencatat rugi bersih Rp163,96 miliar. Bengkak 96 persen dari edisi sama tahun lalu minus Rp83,44 miliar. Rugi per saham dasar menjadi Rp22 dari periode sama tahun lalu minus Rp8. 


Pendapatan Rp2,00 triliun, melejit 81 persen dari periode sama tahun lalu Rp1,10 triliun. Beban pokok pendapatan Rp1,99 triliun, bengkak 82 persen dari posisi sama tahun lalu Rp1,09 triliun. Laba kotor Rp15,10 miliar, surplus 34 persen dari fase sama tahun lalu Rp11,26 miliar. 


Beban umum dan administrasi Rp65,19 miliar, turun dari edisi sama tahun lalu Rp73,31 miliar. Beban penjualan turun drastis menjadi Rp959 juta dari fase sama tahun lalu Rp5,79 miliar. Beban usaha lainnya - neto menanjak 1.077 persen menjadi Rp88,29 miliar dari edisi sama tahun lalu Rp9,03 miliar. 


Rugi usaha Rp139,33 miliar, melejit 136 persen dari periode sama tahun lalu Rp58,81 miliar. Penghasilan keuangan Rp31 juta turun dari Rp169 juta. Biaya keuangan Rp24,69 miliar, naik tipis dari Rp24,66 miliar. Rugi sebelum pajak penghasilan Rp163,99 miliar, bengkak 96 persen dari edisi sama tahun lalu Rp83,31 miliar. 


Total liabilitas Rp4,56 triliun naik dari akhir tahun lalu Rp4,47 triliun. Total aset Rp144,78 miliar, menukik 35 persen dari posisi akhir 2021 sejumlah Rp225,90 miliar. Total defisiensi modal Rp4,41 triliun, naik tipis dari periode sama tahun lalu Rp4,25 triliun. (*)