Berkah WWF 2024, Bali Nikmati Dampak Ekonomi Rp1,5 Triliun
Ilustrasi rangkaian penyelenggaraan World Water Forum ke-10, yang berlangsung 18-25 Mei 2024, di Bali. dok. Kemenparekraf.
EmitenNews.com - Bali memperoleh berkah lumayan besar dari penyelenggaraan World Water Forum ke-10, yang akan berakhir besok, Sabtu (25/5/2024). Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memperkirakan gelaran WWF 2024 itu, memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat di Pulau Dewata hingga Rp1,5 triliun. Antara lain dari akomodasi, makanan, dan minuman.
Potensi ekonomi itu diproyeksikan dari sekitar 50.000 wisatawan yang ke Bali untuk menghadiri forum air terbesar di dunia itu. Para peserta dan delegasi World Water Forum, termasuk kalangan wartawan peliput, akan menghabiskan banyak belanja selama gelaran berlangsung. Potensi belanja semakin besar dengan wisatawan yang memperpanjang masa tinggalnya.
Menteri Sandiaga mengungkapkan, rata-rata pengeluaran para wisatawan yang menjadi delegasi forum air tersebut, sekitar Rp34 juta.
"Mengingat delegasi kemungkinan tidak datang sendirian, masih ada perputaran ekonomi yang dapat dilihat tidak hanya dari spending delegasi aja," ujar Sandiaga, dikutip Kamis (23/5/2024).
Tetapi, untuk memastikannya, Sandiaga membeberkan bahwa pihaknya tengah melakukan survei selama penyelenggaraan 17-25 Mei 2024 kepada stakeholder, pengunjung dan delegasi untuk menghitung dampak ekonomi dari penyelenggaraan World Water Forum ke-10 di Bali.
Satu hal, dalam sebulan terakhir, pencarian kata kunci "World Water Forum" telah meningkat signifikan dengan lebih dari 1.800 pencarian di internet per hari. Sebanyak 45% pencarian dilakukan dari luar negeri seperti wilayah Pasifik, Asia Timur, Asia Selatan, Eropa Barat, Afrika, Amerika Utara, dan Amerika Selatan.
Dalam sepekan terakhir, ada 190 berita global dan nasional mengenai World Water Forum.
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung, Bali, I Gusti Agung Ngurah Rai, Suryawijaya mengatakan, pelaksanaan World Water Forum ke-10 telah mendongkrak geliat sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali.
Dampak ekonomi itu terlihat dari okupansi hotel di Kawasan Nusa Dua Bali meningkat signifikan. Agung mengklaim okupansi hotel di sekitar lokasi acara World Water Forum telah menyentuh angka 100%. Selain itu, menurut dia okupansi yang tinggi juga terjadi di hotel di daerah Jimbaran, Kuta, Sanur serta Ubud.
"Ini juga akan berdampak lebih luas ke pelaku usaha lainnya, seperti usaha restoran," ucap Rai.
Ketua PHRI BPD Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengatakan, dipilihnya Bali sebagai tempat penyelenggaraan World Water Forum di Bali telah memberi dampak langsung terhadap tingkat hunian hotel di Bali, khususnya kawasan Nusa Dua. Perhelatan internasional itu dianggap juga menjadi wadah promosi Bali sebagai destinasi pariwisata favorit dunia. ***
Related News
Indonesia, Tantangan Pemberantasan Korupsi Butuh Komitmen Pemerintah
Dari CEO Forum Inggris, Presiden Raih Komitmen Investasi USD8,5 Miliar
Menteri LH Ungkap Indonesia Mulai Perdagangan Karbon Awal 2025
Polda Dalami Kasus Kabag Ops Tembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan
Ini Peran PTPP Dalam Percepatan Penyelesaian Jalan Tol Jelang Nataru
Keren Ini! Rencana Menaker, Gelar Bursa Kerja Setiap Pekan