EmitenNews.com - Chandra Asri Pacific (TPIA) kuartal I-2024 mencatat pendapatan bersih USD472 juta. Itu didapat dari bisnis kimia USD447 juta, dan infrastruktur USD24,7 juta. Selain itu, perseroan juga mencatat EBITDA senilai USD1,1 juta.

"Chandra Asri Group juga mencatat total liquidity pool USD2,38 miliar, terdiri dari kas dan setara kas USD1.030 juta, surat berharga senilai USD1.121 juta, dan fasilitas committed revolving credit tersedia USD226 juta," tutur Direktur Chandra Asri Group, Suryandi, dalam keterangan resmi, Selasa (30/4/2024).

Suryandi menyebut, selama kuartal pertama tahun 2024, perseroan berhasil menyeimbangkan pertumbuhan bisnis dengan pengelolaan lingkungan, tanggung jawab sosial, dan praktik tata kelola secara kuat. Chandra Asri Group kembali mencapai pencapaian signifikan dalam rencana pembangunan Chlor-Alkali, dan Ethylene Dichloride berskala dunia.

Itu menyusul teken kontrak offtake garam berdurasi tiga tahun dengan opsi perpanjangan tiga tahun dengan BCI Minerals Ltd. Perjanjian offtake itu, mengenai kontrak penyediaan tahunan 300 ribu ton yang akan meningkat hingga 600 ribu ton garam per tahun. BCI sedang mencari investment grade off-taker.

Nah, setelah melakukan uji tuntas terperinci mengenai kualitas kredit dan kredensial ESG, Chandra Asri Group dianggap sebagai acceptable counterparty untuk pembiayaan proyek BCI Mineral. ”Bersamaan dengan potensi kemitraan strategis dengan INA, kemitraan dengan pemberi lisensi kelas dunia, dan potensi kolaborasi dengan INALUM, inisiatif-inisiatif ini menyoroti komitmen kami untuk memperkuat industri kendaraan listrik yang dinamis, dan memperluas kehadiran kami di pasar," ungkapnya.

Pada kuartal I-2024, Chandra Asri Group juga berhasil menerbitkan obligasi berkelanjutan ke-4 tahap IV dengan jumlah total Rp1,5 triliun. Obligasi itu mengalami kelebihan permintaan karena tingginya minat partisipasi investor ritel, perbankan, dan institusi. 

Pencapaian itu, mencerminkan tingginya kepercayaan investor domestik terhadap kinerja, dan kekuatan finansial perseroan. 

"Kami senang program obligasi ini menawarkan pilihan kredibel bagi investor yang ingin meningkatkan keuntungan, diimbangi fokus holistik dalam menjaga standar lingkungan, sosial, dan tata kelola yang tinggi," jelas Suryandi.

Sehubungan dengan ESG (Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola), Chandra Asri Group menerima pengakuan penting atas upaya pengungkapan perubahan iklim, dengan meraih Skor B dari Carbon Disclosure Project (CDP). CDP, organisasi nirlaba global memfasilitasi pengungkapan informasi dampak lingkungan perusahaan. Dikenal karena memelihara database lingkungan hidup terlengkap dunia, CDP menetapkan standar industri untuk pelaporan lingkungan hidup. 

Peringkat CDP sangat dipandang dan berpengaruh, memandu keputusan investasi dan praktik pengadaan menuju perekonomian yang menganut netralitas karbon, keberlanjutan, dan ketahanan. ”Pengakuan CDP menegaskan dedikasi terhadap praktik lingkungan transparan dan berdampak, selaras dengan tujuan dan prinsip keberlanjutan global. Pencapaian ini menggarisbawahi komitmen teguh perseroan terhadap keberlanjutan, keselamatan, dan standar yang patut dicontoh," pungkas Suryandi. (*)