EmitenNews.com - Surya Semesta Internusa (SSIA) kuartal III 2024 mengemas pendapatan Rp3,86 triliun. Melejit 27,9 persen dari periode sama tahun lalu senilai Rp3,02 triliun. Lompatan kinerja itu, terutama didorong pendapatan konstruksi Rp532,9 miliar, pendapatan segmen properti Rp262,3 miliar, dan perhotelan Rp155 miliar.

Lonjakan pendapatan itu, membuat laba kotor melerat 52,2 persen menjadi Rp1,17 triliun dari edisi sama tahun lalu Rp771,7 miliar. Apresiasi laba kotor dari laba kotor properti peningkatan 138,6 persen alias Rp221,1 miliar, dan peningkatan laba kotor perhotelan 27,1 persen setara Rp117,7 miliar.

Salah satu kontributor peningkatan pendapatan segmen perhotelan yaitu kinerja Umana Bali, LXR Hotels & Resorts (sebelumnya bernama Jumana Bali Ungasan Resort), salah satu unit bisnis perhotelan perseroan berlokasi di daerah Ungasan, Bali. Resort eksklusif itu, resor pertama Asia Tenggara di bawah luxury brand, LXR Hotels & Resorts dikelola Hilton, merek dan jaringan hotel terkemuka berbasis di Beverly Hills, California.

Hanya dalam tempo satu tahun beroperasi, Umana Bali, LXR Hotels & Resorts dengan cepat menjadi destinasi mewah utama di ujung selatan Bali. Sampai sembilan bulan pertama 2024, tingkat hunian Umana Bali, LXR Hotels & Resorts (LXR) mencapai 47,2 persen alias melonjak 29,2 persen dari periode sama tahun lalu hanya 18,0 persen. 

Selain Umana Bali, LXR Hotels & Resorts, perusahaan juga memiliki hotel lain yakni Gran Melia Jakarta (GMJ), Melia Bali Hotel (MBH), dan jaringan BATIQA Hotels beroperasi di Karawang, Jababeka, Cirebon, Surabaya, Pekanbaru, Palembang, dan Lampung. Dengan torehan seluruh segmen bisnis itu, EBITDA meningkat 94,3 persen menjadi Rp660 miliar dari edisi sama tahun lalu Rp339,7 miliar. 

Lonjakan EBITDA itu, sebagai hasil dari peningkatan EBITDA properti 235,7 persen menjadi Rp196,7 miliar. Menyusul peningkatan pendapatan dan EBITDA, laba bersih konsolidasi menjadi Rp228,4 miliar dari periode sama tahun lalu boncos Rp23,7 miliar. Laba meningkat signifikan dari peningkatan net profit bisnis properti.

Posisi kas Rp1,88 triliun per kuartal III-2024, turun 49,1 persen dari kuartal pertama 2024 senilai Rp3,71 triliun. Sedang utang berbunga Rp831 miliar per kuartal III-2024, susut 59,6 persen dari kuartal pertama 2024 senilai Rp2,059 triliun, mengakibatkan rasio utang terhadap ekuitas 10,7 persen.

Total aset menjadi Rp10,47 triliun per kuartal III-2024, turun dari kuartal pertama 2024 sejumlah Rp11,45 triliun. Total aset itu terdiri dari liabilitas Rp2,69 triliun, kepentingan non-pengendali Rp2,28 triliun, dan ekuitas Rp5,49 triliun. (*)