Berkurangnya Selera dan Penilaian Investor Timbulkan Tantangan Baru Bagi Bank Digital
EmitenNews.com—Fitch Ratings percaya bahwa banyak bank digital baru di kawasan Asia-Pasifik (APAC) akan merasa lebih sulit untuk mencapai kelayakan finansial karena suku bunga meningkat, pertumbuhan ekonomi melambat, dan kondisi pendanaan semakin ketat.
Ekonomi yang lebih lunak juga dapat mempengaruhi target pelanggan bank secara tidak proporsional, meningkatkan risiko kualitas aset. Kami memperkirakan siklus pengetatan kebijakan moneter saat ini umumnya akan mendukung profil kredit bank di Asia, sejauh suku bunga yang lebih tinggi mengangkat margin bunga bersih (NIM).
Namun, peningkatan NIM untuk pendatang digital kemungkinan akan dibatasi oleh kekuatan harga mereka yang lebih terbatas karena mereka berusaha untuk meningkatkan simpanan dan bisnis pinjaman mereka untuk mencapai skala dan profitabilitas. Kami berharap NIM bagi peserta ini lebih dipengaruhi oleh selera risiko mereka. Secara umum, kami percaya peluang terbaik bagi bank digital di APAC adalah di pasar dengan populasi unbanked yang lebih besar.
Namun, pinjaman ke sektor yang kurang terlayani membawa risiko yang lebih tinggi, dengan pendapatan yang lebih rendah dan sejarah kredit yang terbatas menimbulkan tantangan utama bagi bank digital yang mencoba untuk memecahkan pasar. Kami memperkirakan biaya kredit akan meningkat lebih signifikan untuk segmen-segmen ini dalam lingkungan dengan suku bunga yang lebih tinggi.
“Untuk bank digital baru yang bergantung pada suntikan modal masa depan untuk mendanai pertumbuhan, berkurangnya selera dan penilaian investor dapat menimbulkan tantangan tambahan, seperti yang ditunjukkan oleh keluarnya Volt Bank di Australia,” jelas riset dikeluarkan Fitch Rating dan dikutip, Senin (19/9/2022).
Bank digital di APAC dengan profil bisnis yang matang juga cenderung harus puas dengan pertumbuhan yang lebih lambat karena mereka bersaing dengan peningkatan risiko kualitas aset dan biaya pendanaan.
Meskipun demikian, sejumlah dari mereka sudah menguntungkan, dibantu dalam banyak kasus oleh hubungan orang tua yang menyediakan akses ke basis pelanggan besar yang ada, memudahkan tugas untuk mencapai skala. Beberapa juga telah mampu tumbuh melalui mengidentifikasi segmen ceruk yang menguntungkan.
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha