Berlina (BRNA) Incar Pendapatan Rp1,06 Triliun di 2023, Ini Sejumlah Rencana Bisnisnya
EmitenNews.com—PT Berlina Tbk (BRNA) mengincar pendapatan sebesar Rp 1,06 triliun, dengan EBITDA sebesar Rp 132 miliar tahun 2023. Adapun salah satu yang menjadi katalis target itu adalah proyek pengembangan produk baru yang akan terealisasi pada semester II-2023.
Presiden Direktur Berlina Pujihasana Wijaya menjelaskan, bahwa dengan begitu, proses komersialisasi dapat segera berjalan dan dapat mengerek kinerja perusahaan.
“Sejatinya komersialisasi produk baru seharusnya dapat terealisasi tahun ini. Namun, adanya kendala pengadaan spare part oleh supplier mesin membuat agenda itu mandek ke tahun depan, kata Pujihasana, dalam Paparan Publik Virtual, Rabu (14/12).
Jadi fokus Berlina akan secepat mungkin merealisasi proyek-proyek tertunda dan segera melakukan komersialisasi untuk pengembangan produk baru. Perseroan melihat masih ada sejumlah tantangan yang bakal dihadapi perusahaan di tahun depan. Terutama berkaitan dengan tren permintaan dari konsumen eksisting yang cukup tertekan.
Namun demikian, BRNA berharap daya beli masyarakat di tahun depan akan meningkat seiring dengan animo memasuki tahun politik. "Animo pemilu diharapkan mengkaitkan aktivitas masyarakat dan berimbas ke tingkat konsumsi yang meningkat," tuturnya.
Dari sisi target bisnis, pihaknya memproyeksikan angka penjualan tidak akan jauh berbeda dari realisasi tahun ini. Keputusan itu diambil mengingat proyeksi komersialisasi produk baru yang baru bisa terealisasi pada semester kedua 2023.
"Namun kami sangat optimis semester II-2023 kondisi sudah kembali normal dan kami bisa jadi lebih baik," sebut dia.
Selain itu, dia menambahkan, segmen usaha botol plastik dan sikat gigi juga mencetak penurunan penjualan. Demikian pula dengan personal care yang memiliki kontribusi besar terhadap penjualan selama tiga tahun terakhir. Adapun di segmen pestisida, farmasi, dan food & beverage mengalami peningkatan penjualan, meski belum dapat menggantikan penurunan volume personal care.
“Bisa dibilang beberapa peristiwa di Tanah Air telah menekan permintaan produk perseroan,” ungkap Pujihasna dalam paparan publik Berlina, Rabu(14/12/2022).
Related News
Emiten Prajogo (PTRO) Gelar Stock Split 1:10 Saham Bulan Depan
Bergerak Liar, BEI Akhirnya Gembok Saham KARW
Petinggi Emiten TP Rachmat (DRMA) Tampung Lagi Rp1.065 per Lembar
Bos PPRI Lego Saham Lagi, Kali Ini 30 Juta Lembar Harga Atas
Grup Lippo (SILO) Obral Saham ke Karyawan Harga Bawah, Ini Tujuannya
MEDC Siap Lunasi Obligasi Rp476,3 M, Telisik Sumber Dananya